kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.932.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.303   -19,00   -0,12%
  • IDX 6.823   -46,40   -0,68%
  • KOMPAS100 986   -9,57   -0,96%
  • LQ45 758   -6,74   -0,88%
  • ISSI 222   -0,84   -0,37%
  • IDX30 390   -4,80   -1,21%
  • IDXHIDIV20 455   -6,64   -1,44%
  • IDX80 111   -0,93   -0,84%
  • IDXV30 113   -1,18   -1,04%
  • IDXQ30 127   -1,31   -1,02%

Presiden Prabowo akan Resmikan Ground Breaking Proyek Ekosistem Kendaraan Listrik


Rabu, 25 Juni 2025 / 07:31 WIB
Presiden Prabowo akan Resmikan Ground Breaking Proyek Ekosistem Kendaraan Listrik
ILUSTRASI. Presiden Prabowo Subianto dikabarkan akan melaksanakan groundbreaking dari megaproyek ekosistem baterai kendaraan listrik pertama di Indonesia. ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra/nym.


Reporter: Sabrina Rhamadanty | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Presiden Prabowo Subianto dikabarkan akan melaksanakan groundbreaking atau peletakan batu pertama dari megaproyek ekosistem baterai kendaraan listrik (EV) pertama di Indonesia pada Minggu (29/6).

Menurut Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia, proyek ini adalah proyek ekosistem baterai EV terintegrasi terbesar dan pertama di dunia.

"Kita sedang bangun ekosistem baterai mobil terintegrasi. Tanggal 29, insya allah akan diremsikan Pak Presiden. Jadi dari hulu ke hilir, ini pertama kali di dunia, sebesar ini," kata Bahlil di Jakarta, Selasa (24/6).

Proyek yang berlokasi di Halmahera Timur, Provinsi Maluku Utara itu digarap oleh konsorsium Indonesia Battery Corporation (IBC), yang merupakan joint venture dari empat BUMN sektor energi dan tambang, PT Aneka Tambang Tbk (Antam), PT PLN (Persero), PT Pertamina (Persero) dan PT Inalum (Persero) dengan perusahaan asal China, Contemporary Amperex Technology Co. (CATL).

Baca Juga: Ekosistem Kendaraan Listrik Terganjal Pengelolaan Limbah Baterai

Adapun, informasi terkait jadwal groundbreaking proyek ekosistem baterai EV itu sebelumnya telah dibocorkan oleh Bahlil.

Dia mengatakan, proyek tersebut akan mencakup peresmian pabrik pemurnian atau smelter dengan teknologi high pressure acid leach (HPAL), prekursor, katoda, hingga sel baterai.

Bahlil juga menyebut, proyek baterai EV terintegrasi ini memiliki nilai investasi kurang lebih senilai US$ 6 miliar atau setara Rp 97,73 triliun (asumsi kurs Rp16.288 per dolar AS).

Baca Juga: Permintaan Kendaraan Listrik Melonjak, MIND ID Perkuat Ekosistem Battery EV

"Kita bulan Juni besok kita akan bikin groundbreaking pertama, investasi sekitar US$ 6 miliar sampai US$7 miliar, ekosistem baterai mobil pertama di dunia dari hulu ke hilir," kata Bahlil di kantor Kementerian ESDM, Selasa (3/6). 

Ia juga sempat mengatakan adanya potensi Danantara ikut masuk dalam proses pembiayaan proyek ekosistem baterai bersama CATL ini.

"Karena sudah diambil alih, BUMN sekarang sudah berubah semuanya, asetnya di bawah Danantara, otomatis masuk di situ. Ya, kalau dia mau investasi, equity-nya dia harus chip in," kata Bahlil.

Selanjutnya: 5 Rekomendasi Film Pendek Durasi di Bawah 100 Menit Saja Bisa Ditonton Waktu Liburan

Menarik Dibaca: 5 Rekomendasi Film Pendek Durasi di Bawah 100 Menit Saja Bisa Ditonton Waktu Liburan

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Owe-some! Mitigasi Risiko SP2DK dan Pemeriksaan Pajak

[X]
×