kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.942.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.514   90,00   0,55%
  • IDX 6.800   -106,75   -1,55%
  • KOMPAS100 981   -16,16   -1,62%
  • LQ45 754   -11,20   -1,46%
  • ISSI 221   -3,60   -1,60%
  • IDX30 390   -6,73   -1,69%
  • IDXHIDIV20 457   -8,40   -1,80%
  • IDX80 110   -1,72   -1,53%
  • IDXV30 114   -1,69   -1,47%
  • IDXQ30 126   -2,46   -1,92%

Primadaya Plastisindo (PDPP) Bagikan Dividen Rp 3,57 Miliar dari Laba 2024


Senin, 23 Juni 2025 / 06:45 WIB
Primadaya Plastisindo (PDPP) Bagikan Dividen Rp 3,57 Miliar dari Laba 2024
ILUSTRASI. PT Primadaya Plastisindo Tbk (PDPP) akan membagikan dividen sebesar Rp 3,57 miliar dari laba bersih tahun buku 2024.


Reporter: Ridwan Nanda Mulyana | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Primadaya Plastisindo Tbk (PDPP) akan membagikan dividen sebesar Rp 3,57 miliar dari laba bersih tahun buku 2024. Para pemegang saham PDPP akan menerima dividen tunai senilai Rp 1,17 per saham. 

Pembagian dividen ini merupakan hasil Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) yang digelar pada Rabu (18/6). 

Akhir periode perdagangan saham dengan hak dividen (cum dividen) di Pasar Reguler dan Negosiasi dijadwalkan pada 26 Juni 2025 dan cum dividen di Pasar Tunai pada 1 Juli 2025.

Total dividen yang dibagikan PDPP tersebut setara dengan 14,98% dari laba bersih tahun berjalan pada 2024, yang sebesar Rp 23,83 miliar. 

Baca Juga: Siasat Primadaya Plastisindo (PDPP) Memulihkan Kinerja di Tahun 2025

Sekadar mengingatkan, PDPP merupakan emiten industri plastik kemasan yang salah satu pemegang sahamnya adalah Sugianto Kusuma alias Aguan, pendiri Agung Sedayu Grup.

Merujuk laporan bulanan registrasi pemegang efek per 31 Mei 2025, Aguan memegang sebanyak 5% saham PDPP. Sedangkan pengendali PDPP adalah Tirto Angesty yang menggenggam sebanyak 40% saham. 

Secara kinerja, pendapatan PDPP pada tahun lalu menyusut 4,39% secara tahunan (year on year/yoy) dari Rp 439,90 miliar menjadi Rp 420,55 miliar. Sedangkan laba bersih PDPP turun 29,87% (yoy) dari Rp 33,98 miliar menjadi Rp 23,83 miliar pada 2024.

Mengawali tahun ini, kinerja PDPP belum kembali mendaki. Pendapatan PDPP turun 17,02% (yoy) dari Rp 127,84 miliar menjadi Rp 106,07 miliar hingga kuartal I-2025.

Sedangkan laba bersih tahun berjalan anjlok 94% (yoy) dari Rp 8,24 miliar menjadi Rp 495,11 juta. 

"Kami sudah evaluasi karena secara angka (kinerja kuartal I-2025) kurang memuaskan," kata Direktur Utama Primadaya Plastisindo Kennie Angesty dalam paparan publik, Rabu (18/6).

Kennie membeberkan faktor penekan kinerja PDPP pada tiga bulan pertama 2025. Pertama, transisi pada salah satu produk inti PDPP dari galon berbahan Polycarbonate (PC) menjadi galon berbahan Polyethylene Terephthalate (PET).

Transisi ini masih tercatat memangkas omzet dan meningkatkan biaya. Kedua, pada kuartal I-2025 PDPP mencatatkan kenaikan biaya. Termasuk dari biaya karyawan yang didorong oleh pembayaran Tunjangan Hari Raya (THR), yang pada tahun sebelumnya tercatat pada laporan kuartal kedua.

Selain itu, emiten yang sahamnya juga dimiliki oleh taipan Sugianto Kusuma alias Aguan ini juga masih dalam proses ekspansi produk daur ulang.  PDPP ingin meningkatkan penjualan produk daur ulang seperti PC Flakes, PC Pellets & PET Flakes.

Baca Juga: Menilik Strategi Primadaya Plastisindo (PDPP) Perbaiki Kinerja pada Semester II-2025

"Kami akan bekerjasama dengan mitra-mitra untuk mendaur ulang galon-galon PC yang ada di pasar, seiring berjalannya pergantian ke galon PET," terang Kennie.

Kennie meyakini, PDPP bisa memperbaiki kinerja di sisa tahun ini. Salah satu pendorongnya adalah transisi dari galon PC ke PET yang bisa mengerek gross margin sekitar 4,6%.

Strategi lainnya adalah mengerek kapasitas produksi dengan pembelian mesin, serta penambahan kapasitas gudang penyimpanan. Meski sudah menggelar strategi untuk mengungkit kinerja, tapi Kennie belum merinci target perbaikan pendapatan maupun laba bersih yang bisa diraih PDPP pada tahun ini.

"Kami mengharapkan omzet bisa rebound dengan gross margin yang lebih tinggi dibandingkan 2024. Secara persentase masih kami taksir, karena juga ada divisi recycling yang cukup menjanjikan. Kami masih estimasi untuk peningkatyan omzet dan margin di 2025," terang Kennie.

Guna memuluskan strategi bisnisnya, pada tahun ini PDPP mengalokasikan belanja modal (capex) sekitar Rp 30 miliar. Capex ini dialokasikan untuk investasi mesin dan alat-alat pendukung, serta untuk ekspansi infrastruktur pada enam yang dimiliki PDPP.

Selain itu, PDPP juga mengucurkan investasi untuk membangun gudang baru di Kabupaten Tangerang, guna menunjang proses bisnis daur ulang. Hingga kuartal I-2025, PDPP merealisasikan capex sekitar Rp 6,1 miliar atau setara 20,33% dari anggaran belanja tahun ini.

Selanjutnya: Perang Israel vs Iran Menguras Anggaran, Biayanya Capai Rp 3,2 Triliun per Hari

Menarik Dibaca: Promo Superindo Weekday 23-25 Juni 2025, Bawang Putih-Anggur Red Globe Harga Spesial

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Owe-some! Mitigasi Risiko SP2DK dan Pemeriksaan Pajak

[X]
×