Reporter: Andy Dwijayanto | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Prodia Widyahusada Tbk (PRDA) mengincar pertumbuhan pendapatan sama seperti tahun lalu. Target ini cukup realistis mengingat kondisi pasar yang belum membaik.
Sepanjang tahun lalu, Prodia membukukan pendapatan Rp 1,3 triliun. Angka ini meningkat 13,4% dibandingkan tahun sebelumnya. Laba bersih perusahaan klinik laboratorium ini melonjak 49,3% menjadi Rp 88,13 miliar.
Dewi Muliaty, Presiden Direktur Prodia mengatakan, pihaknya berharap pendapatan kuartal keempat bisa naik. "Walaupun semua ritel juga stagnan, tapi dengan pengembangan kami di sisi tambahan service maupun secara digital dan tes baru harapannya bisa meningkat," kata Dewi di Jakarta, Kamis (5/10).
Sampai dengan semester I, Prodia mencetak pendapatan Rp 672,61 miliar, naik tipis 3,7% ketimbang semester satu tahun lalu Rp 648,63 miliar. Laba tahun berjalan PRDA pada semester 1-2017 yakni Rp 58,74 miliar. Angka ini meningkat 50,28% bila dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu, yakni Rp 39,09 miliar.
Untuk menggejot pendapatan, Prodia menyiapkan beragam strategi. Salah satunya adalah penambahan gerai dan perkuat pelayanan digital.
Dewi mengatakan, meski mematok target minimal sama dengan tahun lalu, dia berharap bisa mengantongi pendapatan lebih tinggi untuk tahun ini. "Walaupun tahun ini pergerakannya tidak sedinamis tahun lalu, tapi kami push teman-teman di pelayanan dan marketing, namun karena ini pelayanan bukan komersialisasi kesehatan ya sesuai kebutuhan pelanggan," lanjutnya.
Salah satu strategi lain PRDA aadalah membuka layanan pada saat hari libur. Banyaknya long weekend atau hari-hari libur akan membuat potensi pendapatan berkurang dan pelayanan kepada pelanggan terganggu. Oleh karena itu, sejak Juni tahun ini Prodia membuka gerai-gerai miliknya untuk bisa melayani kebutuhan pelanggan.
PRDA menjalankan strategi ini hanya di beberapa cabang yang memang permintaannya besar. "Bukan hanya sekadar menambah volume tetapi memang banyak permintan, jadi banyaknya hari libur membuat mereka jadi susah karena sakit dan tidak bisa periksa di lab, akhirnya kami membuka walaupun tidak seluruh cabang dibuka," pungkas Dewi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News