Reporter: RR Putri Werdiningsih | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
KONTAN.CO.ID - BENGKULU. PT Prodia Widyahusada Tbk (PRDA) kembali memperluas jaringan layanannya dengan membuka cabang di Bengkulu. Ekspansinya kali ini sekaligus menjadi penutup target menyelenggarakan layanan laboratorium di 34 provinsi Indonesia. Bengkulu menjadi cabang ke 142.
"Bengkulu sudah diminta sejak kami belum IPO, tapi baru terealisasi sekarang," ujar Dewi Muliaty, CEO PT Prodia Widyahusada Tbk kepada Kontan, Sabtu (15/12).
Sebenarnya sejak dua tahun lalu perusahaan sempat melakukan survei untuk membuka cabang di Bengkulu, tetapi karena skala prioritas maka ekapansi lebih dulu di Papua. Dewi bilang pihaknya memang sengaja sampai kebutuhan masyarakat meningkat sembari melakukan persiapan lokasi dan sumber daya manusia (SDM).
Berdasarkan Kajian Ekonomi dan Keuangan Regional Provinsi Bengkulu Mei 2018, perekonomian tumbuh pada kisaran 5,2% - 5,4% dibanding periode yang sama tahun lalu. Sekarang Provinsi Bengkulu memiliki 22 rumah sakit, 180 puskesmas, 2.026 posyandu dan 59 klinik pratama.
Prodia Bengkulu ini berlokasi di Jl S. Parman, Ratu Samban, Bengkulu. Tempatnya tak jauh dari Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD).
Bidik Insan Kesehatan dan Korporasi
Meski Prodia Cabang Bengkulu baru diresmikan Sabtu (15/12), tetapi sejak dua pekan terakhir sudah banyak konsumen yang berdatangan mencari informasi. Jumlahnya lebih dari 50 konsumen. "Sejak menyiapkan gedung banyak yang nanya," ungkap Putra Firdaus, Branch Manager Prodia Bengkulu.
Menurutnya, konsumen yang datang banyak berasal dari latar belakang yang berbeda. Ada yang dokter, tetapi ada juga yang dari kalangan korporasi seperti PT Wijaya Karya Tbk, PT Bank Central Asia Tbk dan PT Ajinomoto Indonesia.
Selama ini di setiap cabang Prodia, proporsi jumlah kliennya cukup seimbang. Pasien dan dokter biasanya berada di kisaran 40% -50%, sedangkan sisanya dari kalangan korporasi. Mayoritas berasal dari golongan ekonomi menengah dan menengah atas.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News