Reporter: Muhammad Alief Andri | Editor: Tri Sulistiowati
KONTAN.CO.ID – JAKARTA. PT Prodia Widyahusada Tbk (PRDA) mencatatkan pendapatan sebesar Rp483 miliar pada kuartal I 2025, mengalami penurunan tipis 0,78% secara tahunan (YoY). Meskipun demikian, perseroan tetap membukukan laba bersih Rp6,8 miliar di tengah tantangan ekonomi dan dinamika pasar selama momentum Ramadan, Idulfitri, serta ketidakpastian politik nasional.
Direktur Keuangan Prodia, Liana Kuswandi, menyatakan bahwa tren kuartal pertama masih mencerminkan pola serupa dengan tahun sebelumnya. “Fluktuasi nilai tukar, pergeseran prioritas belanja, hingga sentimen politik turut memengaruhi pasar. Namun fondasi keuangan kami cukup kuat untuk mendorong pertumbuhan di kuartal-kuartal berikutnya,” ujarnya dalam keterangan resmi, Jumat (2/5).
Menjelang kuartal II 2025, Prodia menyiapkan serangkaian strategi terintegrasi, termasuk penguatan platform digital U by Prodia, peluncuran fitur Health Plan & Chronic Disease Management, serta ekspansi outlet Point-of-Care (POC) dan layanan untuk peserta BPJS Kesehatan. Selain itu, Perseroan juga mendorong perluasan segmen pelanggan baru melalui layanan segmented outlet.
Baca Juga: Bank Mandiri Ramal Ekonomi Indonesia Hanya Tumbuh 4,91% Pada Kuartal I 2025
Direktur Business & Marketing Prodia, Indriyanti Rafi Sukmawati, mengungkapkan, “Kami terus mengembangkan produk tes esoterik, memperkuat kanal digital, serta mengakselerasi kontribusi pelanggan baru. Pada 2024 lalu, akuisisi pelanggan melalui U by Prodia mencapai lebih dari 30% dan menyumbang 13% dari volume transaksi tes laboratorium.”
Prodia juga menargetkan posisi sebagai laboratorium rujukan regional (SEA Referrals) dengan memperluas kualitas dan jangkauan layanan. Inovasi lainnya termasuk peluncuran Smart Report 2.0 dan pengembangan sistem deteksi genetik Onso System (SBB).
Di luar aspek finansial, komitmen terhadap sustainability turut digaungkan lewat program CSR seperti tes genetik gratis bagi penyandang penyakit langka dan skrining demensia untuk 20.000 lansia. Prodia juga menerima penghargaan Contact Center Service Excellence Awards 2025 dengan skor kepuasan tertinggi di industri laboratorium (95,06).
Per 31 Maret 2025, jaringan Prodia mencakup 360 outlet di 80 kota dan 106 kabupaten. Perseroan juga menyambut positif pengoperasian pabrik baru oleh entitas afiliasi Proline pada April 2025, yang akan meningkatkan kapasitas produksi reagen diagnostik dan memperluas penetrasi ke pasar ekspor hingga 20%.
Baca Juga: Aspirasi Hidup Indonesia (ACES) Bukukan Kenaikan Penjualan 7,2% pada Kuartal I-2025
Selanjutnya: Penjualan Amman (AMMN) Hanya US$ 2,12 Juta pada Kuartal I-2025, Ini Penyebabnya
Menarik Dibaca: Inspirasi Tampilan Natural nan Elegan ala Luna Maya & Maxime Bouttier
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News