Reporter: RR Putri Werdiningsih | Editor: Handoyo .
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Tak hanya tes rutin, kini PT Prodia Widyahusada Tbk (PRDA) tengah fokus mengembangkan tes esoterik. Meski kontribusinya masih minim tetapi perusahaan yang sudah lama bergerak di bidang laboratorium ini justru semakin lebih inovatif menyajikan layanan tes-tes berbasis DNA atau test next generation.
"Saat ini, kontribusi tes esoterik (termasuk didalamnya adalah pemeriksaan Next Gen) memang masih memberikan kontribusi 3.5%," ujar Indriyanti R Sukmawati, Direktur Business & Marketing Prodia Widyahusada kepada Kontan.co.id, Jumat (14/9).
Dalam beberapa tahun ke depan, diharapkan volume tes isoterik bisa tumbuh hingga double digit dan memberikan kontribusi pendapatan yang signifikan. Saat ini Prodia memiliki tiga jenis laboratorium yang melayani tes isoterik. Ketiganya adalah Prodia Genome Centre, Lab Patologi Anatomi, Lab Advanced Immunology dan Lab Cytogenetik.
Adapun beberapa pemeriksaan berbasis DNA yang telah dikerjakan oleh Prodia saat ini adalah tes Mutasi EGFR Ultrasensitive, yang membantu pasien kanker paru dalam memonitor pengobatan melalui liquid biopsy (pemeriksaan darah).
Pemeriksaan ProSafe, yang mampu menganalisa risiko bayi down syndrome dari janin berumur minimal 10 minggu melalui hasil pemeriksaan darah ibu menggunakan teknologi Next Generation Sequencing dan pemeriksaan yang menganalisis risiko individual terhadap 8 jenis kanker berdasarkan profil DNA individu dengan teknologi terbaru microarray.
Hingga saat ini Prodia masih mengandalkan pendapatan pemeriksaan rutin. Selama semester I 2018 perusahaan mencatatkan pertumbuhan pendapatan sebesar 5,94% secara year on year (yoy) menjadi Rp 712,59 miliar. Sementara laba tahun berjalan naik 3,59% yoy menjadi Rp 60,86 miliar.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News