Reporter: Shintia Rahma Islamiati | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID – JAKARTA. Produk makanan olahan Indonesia membukukan potensi transaksi senilai US$ 13,6 juta atau sekitar Rp 221,07 miliar dalam pameran Anuga Select India 2025 yang berlangsung di Bombay Exhibition Center, Mumbai, pada 20–22 Agustus 2025.
Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional Kemendag, Fajarini Puntodewi, menyebut India sebagai pasar yang menjanjikan bagi produk makanan olahan asal Indonesia.
“Pangsa pasar makanan olahan Indonesia ke India mencapai 6,8% pada 2024 dengan tren positif. Melalui Anuga Select India 2025, kami ingin menjaga sekaligus meningkatkan ekspor ke India dan negara sekitarnya,” ujarnya dalam keterangan resmi, Selasa (26/8/2025).
Baca Juga: Pungutan Cukai Pangan Olahan Bernatrium Bakal Berlaku pada 2026, Ini Kata Bea Cukai
Pada pameran tersebut, Paviliun Indonesia tampil atraktif di aula 6-H 50 dengan menghadirkan delapan perusahaan, antara lain PT Sari Murni Group, PT FKS Food Sejahtera Tbk, PT United Family Food, PT Ichi Tan Indonesia, PT Monde Mahkota Biskuit, PT Wahyu Bunga Nuswantara, PT Tasmi Sumber Jaya, dan CV Cahaya Kencana.
Produk yang dipamerkan meliputi biskuit, cokelat, minuman kemasan, kakao, hingga kerupuk khas Indonesia. Hampir seluruh produk mendapat sambutan positif dari calon pembeli.
Produk cokelat SilverQueen berhasil mencatat kontrak dagang terbesar senilai US$ 12,36 juta. Adapun kerupuk Indonesia yang oleh masyarakat India dikenal sebagai papad juga menarik perhatian besar.
Aktivitas business matching di Paviliun Indonesia berlangsung intensif, dengan rata-rata tiga hingga empat pertemuan per hari.
Buyer yang hadir tidak hanya berasal dari India, tetapi juga dari Arab Saudi, Uzbekistan, Korea Selatan, Vietnam, dan Thailand.
Duta Besar RI untuk India, Ina Hagniningtyas Krisnamurthi, menegaskan potensi pasar di India sangat besar mengingat populasi mencapai 1,4 miliar jiwa serta pertumbuhan kelas menengah yang pesat.
“Dukungan perwakilan perdagangan RI di India sangat penting untuk menjembatani tindak lanjut transaksi pasca pameran,” katanya.
Baca Juga: Malindo Feedmill (MAIN) Ekspor Makanan Olahan Ayam ke Oman dan Singapura
Peserta pameran juga merasakan manfaat langsung. Wahyu Setiawardani dari PT Wahyu Bunga Nuswantara menyebut ajang ini strategis untuk memperluas pasar global.
Sementara Cicilia Oei dari CV Cahaya Kencana menilai produk kerupuk Indonesia sesuai dengan selera pasar India.
Sepanjang 2024, ekspor makanan olahan Indonesia ke dunia mencapai US$ 5,6 miliar dengan pertumbuhan rata-rata 6% selama 2020–2024.
Ekspor ke India sendiri tercatat US$ 64 juta atau tumbuh 22% dalam periode yang sama. India kini menjadi tujuan ekspor terbesar ke-13 bagi makanan olahan Indonesia.
Selain Indonesia, India juga banyak mengimpor makanan olahan dari Tiongkok, Nepal, Jerman, Amerika Serikat, Thailand, Bangladesh, Italia, Malaysia, dan Sri Lanka.
Produk yang diminati mencakup minuman nonalkohol, cokelat, biskuit, kacang-kacangan, pasta, permen, hingga bumbu olahan.
Selanjutnya: Kompak, Rupiah Jisdor Melemah 0,48% ke Rp 16.355 per Dolar AS pada Rabu (27/8/2025)
Menarik Dibaca: Pasar Kripto Memantul Naik, Ini Jawara Kripto Top Gainers
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News