kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45923,49   -7,86   -0.84%
  • EMAS1.319.000 -0,08%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Produk suplemen kesehatan menyumbang 15% total pendapatan Kalbe Farma (KLBF)


Minggu, 13 September 2020 / 14:55 WIB
Produk suplemen kesehatan menyumbang 15% total pendapatan Kalbe Farma (KLBF)
ILUSTRASI. Kalbe Farma (KLBF) menyebut, produk suplemen telah berkontribusi sebesar 10% sampai 15% pada total pendapatan sepanjang 2020.


Reporter: Arfyana Citra Rahayu | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Kalbe Farma Tbk (KLBF) menyebutkan, produk suplemen telah berkontribusi sebesar 10% sampai 15% pada total pendapatan sepanjang 2020.

Presiden Direktur KLBF Vidjongtius mengatakan,  KLBF saat ini banyak memproduksi produk vitamin, suplemen, dan herbal yang berfungsi meningkatkan daya tubuh.

Adapun produk yang telah diluncurkan di pasaran antara lain H2 Health and Happiness, Cerebrofort Gold, Cerebrovit dan lain-lain.

"Kalbe memang fokus produk vitamin, supplemen dan herbal untuk meningkatkan daya tahan tubuh. Kontribusi sales sekitar 10% sampai 15% dari total penjualan," ujar Vidjongtius kepada Kontan.co.id, Jumat (11/9).

Baca Juga: Emiten-emiten yang bakal meraup keuntungan dari kebijakan perketatan PSBB

Asal tahu saja, Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) mencatat, dalam kurun waktu Januari hingga Agustus 2020, telah menerbitkan izin edar masing-masing sebanyak 399 untuk suplemen kesehatan, 201 untuk obat tradisional, dan 3 untuk fitomarmaka.

Ke depannya, Vidjongtius mengatakan, Kalbe masih terus meluncurkan produk suplemen. Namun pihaknya enggan memberikan gambaran dan detail lebih jauh.

"Kami terus produksi produk vitamin, supplemen dan herbal baru secara berkala. Setelahnya akan dipasarkan," imbuh dia.

Sepanjang enam bulan pertama 2020, KLBF membukukan penjualan bersih hingga Rp 11,6 triliun. Jumlah tersebut meningkat 3,76% dibanding semester I tahun lalu yang mencapai Rp 11,18 triliun. Laba bersih KLBF ikut meningkat 10,3% secara tahunan dari Rp 1,26 triliun menjadi Rp 1,39 triliun.

Peningkatan penjualan paling signifikan dicatatkan segmen distribusi dan logistik yang bertumbuh 9,97% yoy, menjadi Rp 3,75 triliun dari sebelumnya Rp 3,41 triliun.

Diikuti, segmen produk kesehatan yang meningkat 6,7% menjadi Rp 2,07 triliun. Peningkatan penjualan juga dialami oleh segmen nutrisi, terkerek 2,23% menjadi Rp 3,21 triliun.

Selanjutnya: Produsen farmasi ramai-ramai melirik bisnis obat herbal, ini alasannya

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×