kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.443.000   4.000   0,28%
  • USD/IDR 15.405   0,00   0,00%
  • IDX 7.812   13,98   0,18%
  • KOMPAS100 1.184   -0,59   -0,05%
  • LQ45 959   0,88   0,09%
  • ISSI 227   0,13   0,06%
  • IDX30 489   0,88   0,18%
  • IDXHIDIV20 590   1,24   0,21%
  • IDX80 134   -0,05   -0,04%
  • IDXV30 139   -1,25   -0,90%
  • IDXQ30 163   0,24   0,15%

Produksi Batubara Meroket, Bisnis Emiten Pelayaran Terdongkrak


Minggu, 17 Desember 2023 / 18:25 WIB
Produksi Batubara Meroket, Bisnis Emiten Pelayaran Terdongkrak
ILUSTRASI. Kapal pengangkut batubara melintasi Sungai Mahakam, Samarinda, Minggu (31/12). Produksi Batubara Meroket, Bisnis Emiten Pelayaran Terdongkrak.


Reporter: Arfyana Citra Rahayu | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID-JAKARTA. Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) memprediksi produksi batubara di tahun ini bisa mencapai 775 juta ton atau lebih tinggi dari target semula yang ditetapkan pemerintah sebesar 694,5 juta ton.

Alhasil, semakin tingginya produksi batubara, perusahaan jasa angkutan curah ketiban berkahnya. 

Ambil contoh di sepanjang tahun ini armada PT Trans Power Marine Tbk (TPMA) yang sebanyak 38 unit kapal tunda, 33 kapal tongkang, dan 3 drane barge seluruhnya terutilisasi karena ramainya lalu lintas pengiriman batubara dan nikel. 

Baca Juga: Pertamina Patra Niaga dan Pelindo Bersinergi Kembangkan Fasilitas Penerimaan Energi

Direktur Trans Power Marine, Rudy Setiono menyatakan, saat ini kapal-kapal yang ada sudah full utilized. 

“Produksi batubara memang lebih tinggi di tahun ini dibanding tahun sebelumnya karena permintaan cukup banyak baik dari dalam maupun luar. Bahkan permintaan akan tongkang saat ini masih melebihi jumlah tongkang yang ada,” ujarnya kepada Kontan.co.id, Minggu (17/12). 

Begitupun di tahun depan, dia melihat permintaan batubara diprediksi akan semakin besar, sejalan dengan banyaknya smelter baru yang beroperasi.

Menurutnya, smelter tersebut masih membutuhkan batubara sebagai sumber energi. Dengan begitu lalu lintas pengiriman batubara antar pulau akan semakin tinggi. 

Dia optimistis, TPMA bisa meningkatkan performa bisnis di tahun depan karena pihaknya akan menambah armada tongkang untuk memenuhi permintaan yang ada. 

Baca Juga: Pelabuhan Sorong Lebih Efisien Setelah Merger Pelindo

“Di tahun depan ada beberapa kontrak yang sekarang tetap berlanjut, sambil kami mencari kontrak baru yang potensial dan menguntungkan,” ujarnya. 

TPMA juga akan mengoptimalkan utilisasi kapal dengan maksimal sehingga setiap kontrak yang didapat dapat dilayani dengan baik. 

“Kami menargetkan pendapatan dan laba bisa tumbuh 10% sampai 20% di 2024 dengan melihat potensi-potensi ini,” tandasnya. 

Emiten lain yang juga ketiban berkah dengan meningkatnya produksi batubara ialah PT Hasnur Internasional Shipping Tbk (HAIS). 

Dalam catatan Kontan.co.id, laju bisnis Hasnur Internasional Shipping terpantau positif hingga September 2023. Terjadi peningkatan jumlah muatan kargo sebesar 19,58% pada periode Januari-September 2023 menjadi 8,11 juta metrik ton (MT) kargo, dari 6,79 juta MT pada periode yang sama tahun sebelumnya.

Secara komoditas, sebesar 98% muatan kargo masih didominasi oleh komoditas batubara, sedangkan sisanya mengangkut kargo gypsum dan kayu.

“Secara pendapatan kami saat ini optimistis kami bisa naik kurang lebih 8%-10% di akhir tahun nanti,” kata Investor Relation HAIS Ramadhany Andriyanto, dalam Paparan Publik Virtual, Rabu (6/12). 

Baca Juga: Anak Usaha Trans Power Marine (TPMA) Beli 79 Armada Senilai Rp 1,2 Triliun

Sebagai salah satu upaya untuk mencapai pertumbuhan, Manajemen HAIS juga getol menambah jumlah armada milik sendiri atau ownership. Maklumlah, mayoritas kargo saat ini memang masih diangkut oleh kapal sewa.

Merujuk data internal perusahaan, secara total, HAIS memiliki 14 set kapal tunda & 14 tongkang yang beroperasi di seluruh Indonesia. 

Manajemen HAIS memproyeksikan, akan ada tambahan satu set kapal lagi di kuartal keempat ini. Dengan begitu, pihaknya akan memiliki 15 set kapal tunda & kapal tongkang per akhir tahun 2023.

Setali tiga uang, Corporate Communication PT IMC Pelita Logistik Tbk (PSSI), Hariman Chalid melihat permintaan jasa angkutan batubara masih berkelanjutan karena emas hitam ini masih menjadi kebutuhan dasar industri. 

Baca Juga: Upaya Salam Pacific Indonesia Lines (SPILL) Jaga Ekosistem Pesisir

"Kami sudah mengantongi kontrak kerja baik jangka pendek dan panjang dengan konsumen. Jadi sudah ada jaminan volume angkut sekitar 80%–85% di 2023," ujarnya pada Rabu (23/8). 

Dalam catatan Kontan.co.id, PSSI mengincar kenaikan kinerja kurang lebih 10% pada tahun ini  dibanding realisasi tahun 2022.

Sebagai pembanding, berdasarkan laporan keuangan perusahaan, PSSI membukukan pendapatan US$ 119,28 juta di sepanjang 2022. Dari raihan itu, PSSI mengantongi laba bersih US$ 42,20 juta.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management Principles (SCMP) Mastering Management and Strategic Leadership (MiniMBA 2024)

[X]
×