kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Produksi batubara tahun ini diperkirakan turun 21%


Kamis, 21 Mei 2015 / 13:15 WIB
Produksi batubara tahun ini diperkirakan turun 21%
ILUSTRASI. Rekomendasi aplikasi pembuat filter Instagram.


Reporter: Muhammad Yazid | Editor: Sanny Cicilia

JAKARTA. Asosiasi Pertambangan Batubara Indonesia (APBI) memproyeksikan produksi batubara akan turun menjadi sekitar 360 juta ton hingga 390 juta ton hingga akhir Desember mendatang.

Perkiraan volume tersebut lebih rendah sekitar 15,3% ketimbang target Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) yang mematok produksi sebesar 425 juta ton. Bahkan, bila dibandingkan dengan realiasasi produksi batubara di tahun 2014 sebesar 458 juta ton, proyeksi tersebut anjlok 21,4%.

Pandu P Sjahrir, Ketua Umum APBI mengatakan, faktor utama turunnya produksi batubara nasional lantaran harga jual yang terus mengalami penurunan. Sehingga, sebagian besar perusahaan tambang menurunkan kapasitas produksinya untuk meminimalkan dampak kerugian.

"Sekitar 60% dari total produsen tambang menurunkan rencana produksinya, kami prediksi sampai akhir total volume mencapai 360 juta ton hingga 390 juta ton," kata Pandu ketika dihubungi KONTAN, Rabu petang (20/5).

Asal tahu saja, jumlah produsen batubara baik pemegang konsesi perjanjian karya pengusahaan pertambangan batubara (PKP2B) dan izin usaha pertambangan (IUP) status produksi mencapai sekitar 1.000 perusahaan. Sedangkan jumlah eksportir terdaftar (ET) batubara mencapai mencapai 316 perusahaan hingga April lalu.

Sementara, Harga batubara acuan (HBA) per Mei 2015 sebesar US$ 61,08 per ton, atau turun 5,3% ketimbang HBA April sebesar US$ 64,48 per ton. Pandu bilang, rendahnya harga jual batubara diprediksi masih berlangsung lama mengingat masih lemahnya permintaan terutama dari China. "Harga jual batubara saat ini sudah dibawah biaya pokok produksi," kata Pandu.

Waskito Tanuwijoyo, GM Exploration PT Bhakti Coal Resources mengatakan, produksi perusahaannya diprediksi bisa lebih rendah 40% dari target produksi sebanyak 2,8 juta ton per tahun. Sebabnya, permintaan pasar ekspor masih belum bergairah, sedangkan kebutuhan juga dalam negeri masih kecil.

"Target produksi perusahaan sih tetap, tapi karena market tidak menyerap produksi, maka akan turun dengan sendirinya. Tampaknya, pasar coal tahun ini lebih jelek dibandingkan tahun sebelumnya," kata Waskito.

Adhi Wibowo, Direktur Pembinaan dan Pengusahaan Batubara Kementerian ESDM, sejumlah PKP2B sudah mengajukan revisi rencana kerja anggaran dan belanja (RKAB) untuk penurunan rencana produksi 2015. "Sedangkan kami inventarisasi perusahaan apa saja yang turun produksinya," kata dia.

Menurutnya, pemerintah masih berupaya produksi batubara nasional tetap stabil sehingga penerimaan negara tercapai sesuai target. Sepanjang Januari hingga April 2015, produksi batubara mencapai 130 juta ton, atau turun 11,56% ketimbang tahun lalu pada periode yang sama sebanyak 147 juta ton.

Muhammad Yazid


 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×