kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45925,68   4,22   0.46%
  • EMAS1.325.000 -1,34%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Produksi CPO Austindo Nusantara Jaya (ANJT) Naik pada Bulan Agustus


Rabu, 28 September 2022 / 19:52 WIB
Produksi CPO Austindo Nusantara Jaya (ANJT) Naik pada Bulan Agustus
ILUSTRASI. Aktivitas pabrik?kelapa sawit PT Austindo Nusantara Jaya Tbk (ANJT).


Reporter: Muhammad Julian | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Austindo Nusantara Jaya Tbk (ANJT) mencatatkan kenaikan produksi minyak sawit mentah alias crude palm oil (CPO) di bulan Agustus 2022. Data internal perusahaan menyebutkan, angka produksi CPO ANJT mencapai 25.495 metrik ton (mt) pada Agustus 2022, naik dibanding realisasi produksi CPO ANJT pada Agustus 2021 yang berjumlah 23.348 mt.

Direktur Utama ANJT, Lucas Kurniawan mengatakan, produksi tandan buah segar (TBS) dan CPO ANJT secara bulanan memang sudah mulai menunjukkan tren peningkatan di bulan Agustus.

“Produksi CPO di bulan Januari 2022 sebanyak 19.213 mt telah meningkat menjadi 25.495mt di bulan Agustus 2022, dibandingkan Januari 2021 sebanyak 17.827 mt menjadi 23.348mt di bulan Agustus 2021,” ujarnya Lucas kepada Kontan.co.id (27/9).

Dengan capaian produksi di bulan Agustus, akumulasi produksi CPO ANJT di sepanjang 8 bulan pertama tahun 2022 mencapai 179.335 mt. Jumlah tersebut naik tipis 0,55% dibanding realisasi produksi CPO ANJT di 8 bulan pertama tahun 2021 yang berjumlah 178.353 mt.

Baca Juga: Suku Bunga Naik, Begini Respons Metropolitan Land (MTLA)

Berbeda dengan angka  produksi, angka volume penjualan CPO ANJT pada delapan bulan pertama tahun 2022 menyusut dibanding realisasi periode sama tahun lalu. Data ANJT menyebutkan bahwa realisasi volume penjualan CPO ANJT hanya mencapai 167.067 mt di bulan Januari-Agustus 2022. Sebelumnya, angka volume penjualan CPO ANJT mencapai 180.111 mt.

Namun, harga jual rata-rata alias average selling price (ASP) CPO ANJT mencapai  US$ 906 per mt pada periode Januari-Agustus 2022. Angka tersebut naik 23,26% dibanding ASP CPO ANJT pada periode Januari - Agustus 2021 yang berjumlah 735 per mt.

Lucas menjelaskan, penurunan angka volume penjualan CPO ANJT pada Januari-Agustus 2022 dibanding periode sama tahun lalu terjadi lantaran imbas larangan ekspor yang membuat pembeli CPO memperlambat pengambilan CPO. Meski begitu, ANJT optimistis mampu pengiriman stok CPO kepada pembeli dengan tata niaga ekspor CPO yang lebih baik.

Hingga tutup tahun nanti, ANJT mengejar target pertumbuhan produksi tahunan CPO sebesar 7% dibanding tahun lalu. Sebagai  pembanding, ANJT membukukan angka produksi CPO sebanyak 262.683 ton di tahun 2021. Dus, menurut hitungan kasar Kontan.co.id, angka produksi CPO ANJT bakal mencapai sekitar 281 ribu ton dengan kenaikan produksi 7%.

ANJT percaya, permintaan terhadap CPO akan tetap tinggi walau pasar sedang dilanda fluktuasi harga CPO dunia akibat kekhawatiran akan terjadinya resesi global.

“Kami percaya bahwa permintaan terhadap CPO akan tetap tinggi karena kondisi cuaca yang masuk ke kondisi La Nina selama 3 tahun berturut-turut yang akan mempengaruhi produksi minyak nabati lain seperti minyak kedelai. Untuk itu, kami optimis dapat mencapai target pendapatan yang telah ditetapkan,” ujar Lucas tanpa mengungkap berapa target pendapatan yang dimaksud.

Selain memacu produksi, ANJT juga terus mengawal kegiatan belanja modal perusahaan. Sepanjang Januari-Juli 2022 lalu, ANJT telah merealisasikan serapan belanja modal atau capital expenditure (capex) sebesar US$  15,6 juta atau setara 33% dari total anggaran capex ANJT di tahun 2022.

Baca Juga: Timah (TINS) Tingkatkan Kapasitas Produk Hilir

Sebagian besar realisasi belanja modal tersebut digunakan untuk pembangunan infrastruktur di perkebunan Papua Barat dan program penanaman kembali di perkebunan perusahaan yang berlokasi di Pulau Belitung dan perkebunan Sumatera Utara. 

“Pada semester II tahun 2022, kami harapkan serapan capex akan meningkat seiring dengan menurunnya intensitas curah hujan sehingga akan mendukung pembangunan infrastruktur dan program penanaman kembali, serta dimulainya pekerjaan pembangunan pabrik kompos dan stasiun pengiriman CPO (jetty) di perkebunan Kalimantan Barat, serta peningkatan fasilitas pabrik kompos di perkebunan Belitung dan Sumatera Utara,” pungkas Lucas.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP) Trik & Tips yang Aman Menggunakan Pihak Ketiga (Agency, Debt Collector & Advokat) dalam Penagihan Kredit / Piutang Macet

[X]
×