kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Produksi CPO Indonesia anjlok, harga berpotensi naik


Kamis, 12 Agustus 2010 / 15:32 WIB
Produksi CPO Indonesia anjlok, harga berpotensi naik


Reporter: Femi Adi Soempeno, Bloomberg |

JAKARTA. Harga palm oil atau minyak sawit mentah menanjak di hari kedua di tengah suplai komoditas dunia ini menyusut. Maklum, curah hujan yang begitu besar di Asia yang bertali-temali dengan La Nina mengganggu produksi sawit Indonesia maupun Malaysia.

Produksi CPO dari Indonesia kemungkinan anjlok 10% pada tahun ini karena musim hujan yang lebih panjang dari biasanya. Hal ini ditegaskan oleh Susanto, Kepala Bidang Pemasaran Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (Gapki), seperti dikutip dari Bloomberg, Kamis (12/8).

"Produksi CPO Indonesia diproyeksikan anjlok dan akan bisa mendorong harga di pasar meningkat," kata Ryan Long, Dealer di OSK Investment Bank Bhd di Kuala Lumpur. Menurutnya, suplai CPO akan sangat tipis.

Harga CPO untuk pengiriman Oktober naik sebesar 1% menjadi US$ 848 per metrik ton di Malaysia Derivatives Exchange. Harga CPO ini meningkat dalam dua minggu ini.

Harga minyak sawit ini telah melonjak 18% dari level terndahnya dalam tujuh bulan ini pada 7 Juli 2010. Padahal, permintaan CPO di Asia sedang tinggi-tingginya untuk menghadapi hari raya.

Di China, kontrak CPO untuk pengiriman Januari 2011 di Dalian Commodity Exchange sudah naik 1% menjadi 7.130 yuan per ton.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×