kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45919,51   10,20   1.12%
  • EMAS1.343.000 -0,81%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Produksi CPO PTP Mitra Ogan naik 44% tahun depan


Selasa, 16 September 2014 / 15:49 WIB
Produksi CPO PTP Mitra Ogan naik 44% tahun depan
ILUSTRASI. Dua investor nasional siap membangun hunian untuk aparatur sipil negara (ASN) di IKN.


Reporter: Mona Tobing | Editor: Uji Agung Santosa

JAKARTA. PT Perkebunan (PTP) Mitra Ogan membangun dan memodernisasi pabrik kelapa sawit (PKS). Dengan modernisasi pabrik ini, PTP Mitra Ogan berharap mampu mengerek produksi minyak kelapa sawit hingga 44% pada tahun depan. 

PTP Mitra Ogan sendiri akan memiliki tiga PKS tahun depan. Selama ini anak usaha PT Rajawali Nusantara Indonesia (RNI) itu telah memiliki dua unit PKS di Peninjauan, Kabupaten Ogan Komering Ulu, Sumatera Selatan. Total kapasitas produksi kedua PKS tersebut mencapai 90 ton per jam. Saat ini kedua pabrik mengolah hasil kelapa sawit dengan total luas 25.891 ton per jam. 

Direktur Utama PT Rajawali Nusantara Indonesia (RNI) Ismed Hasan Putro menjelaskan, dengan pabrik baru itu maka nantinya kapasitas pengolahan sawit akan bertambah menjadi 120 ton per jam. Dengan begitu maka produksi crude palm oil (CPO) perusahaan bisa naik menjadi 130.000 ton per tahun dari 90.000 ton per tahun. Jika produksi naik maka perusahaan akan mulai membidik pangsa pasar ekspor. 

Pada pabrik baru ini, PTP Mitra Ogan akan membangun sistem berbeda dari PKS yang sudah ada. Pabrik baru menggunakan tipe stasiun rebusan yang menggunakan rebusan tegak. Sehingga pengoperasiannya lebih banyak karena operasional dilakukan secara otomatis. Selain itu PKS akan menggunakan stasiun boiler atau tipe uap basah yang dapat mengurangi konsumsi bahan bakar.

Ismed menambahkan, sebagai anak usaha RNI, PTP Mitra Ogan menaruh perhatian besar pada bisnis perkebunan. "Selama ini sektor perkebunan dan pangan menjadi core bisnis RNI sehingga kami harus tetap melakukan ekspansi," kata Ismed, Selasa (16/9).  PKS baru ini diperkirakan akan menelan biaya mencapai Rp 100 miliar dan operasional pabrik diperkirakan akan mulai pada November 2015.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Success in B2B Selling Omzet Meningkat dengan Digital Marketing #BisnisJangkaPanjang, #TanpaCoding, #PraktekLangsung

[X]
×