Reporter: Kiki Safitri | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID -JAKARTA. Kementerian Pertanian (Kemtan) memproyeksikan produksi daging sapi dalam negeri tahun 2019 sebesar 429.412 ton. Produksi tersebut hanya 62,57% dari proyeksi kebutuhan daging tahun depan yang sebesar 686.270 ton.
Maka defisit kebutuhan daging sebesar 256.860 ton akan didatangkan dari impor. Baik itu impor dalam bentuk daging beku, maupun dalam bentuk sapi hidup berupa sapi bakalan.
Hal itu dikatakan Kepala Badan Ketahanan Pangan (BKP) Kemtan Agung Hendriadi, Jumat (28/12). Agung mengatakan, mengenai mekanisme impor kebutuhan daging tersebut masih dibicarakan dalam rapat kerja terbatas.
Namun untuk impor sapi bakalan, Agung menatakan pihaknya merekomendasikan impor sebanyak 600.000 ekor atau sama dengan rata-rata impor sapi bakalan setiap tahunnya. "Impor sapi bakalan sebanyak itu setara dengan volume 110.976 ton daging sapi,"ujar Agung di komplek Kemtan.
Selain itu, Kemtan juga mengeluarkan rekomendasi impor untuk sapi beku yang digunakan untuk industri dan hotel, restoran dan katering (horeka) sebanyak 88.000 ton dan untuk daging kerbau sebanyak 80.000 ton. Sebelumnya Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian mengatakan akan mengalokasikan impor dagin kerbau tahun depan sebanyak 100.000 ton.
Badan Pusat Statistik (BPS) menyebutkan bahwa kebutuhan daging sapi nasional tahun 2018 sebesar 2,50 kilogram (kg) per kapita per tahun dan untuk tahun 2019 sebesar 2,56 kg per kapita per tahun.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News