kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45907,21   3,88   0.43%
  • EMAS1.310.000 -0,23%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Produksi Daihatsu belum optimal


Selasa, 23 April 2013 / 09:20 WIB
Produksi Daihatsu belum optimal
ILUSTRASI. Pemerintah akan menerapkan vaksin booster Covid-19 berbayar pada tahun depan.


Reporter: Cindy Silviana Sukma | Editor: Markus Sumartomjon

KARAWANG. Pengoperasian secara resmi pabrik PT Astra Daihatsu Motor kelima, yakni Karawang Assembly Plant kemarin rupanya belum membuat Astra Daihatsu bisa berproduksi secara maksimal.

Menurut Direktur Manufaktur dan Kontrol Produksi PT Astra Daihatsu Motor, Pongky Prabowo, saat ini utilisasi produksi yang terpakai dari pabrik Astra Daihatsu terbaru ini cuma mencapai 4.000 unit. Padahal, kapasitas produksi terpasang dari pabrik ini bisa mencapai 10.000 unit per bulan atau 120.000 unit per tahun.

Penyebabnya tak lain molornya penerapan insentif mobil murah ramah lingkungan atau low cost green car (LCGC) yang pemerintah rencanakan. Meskipun pada kesempatan yang sama, Wakil Presiden Boediono menegaskan pemerintah tetap mendukung pelaksanaan program LCGC.

Pabrik tergres Astra Daihatsu ini dikhususkan untuk memproduksi Daihatsu Xenia, Toyota Avanza, dan dua produk LCGC yakni Daihatsu Ayla dan Toyota Agya. Namun hingga kini, pabrik ini cuma memproduksi Xenia dan Avanza saja. "Memang untuk dua produk ini," katanya usai peresmian pabrik Karawang Assembly Plant di Kawasan Industri Surya Cipta, Karawang TimurĀ  oleh Wakil Presiden Boediono (22/4)

Rencananya, sisa kapasitas produksi yang belum terpakai sebanyak 6.000 unit per bulan untuk memproduksi Ayla dan Agya. "Target produksi Ayla sekitar 3.000 unit per bulan," kata Amelia Tjandra, Direktur Pemasaran Astra Daihatsu Motor.

Meski beleid LCGC belum dirilis, Astra Daihatsu sudah memproduksi Agya dan Ayla secara berkala untuk prototipe. Dalam satu hari, Astra Daihatsu masing-masing memproduksi lima unit Ayla dan Agya. Langkah ini untuk kepentingan stok diler penjualan Toyota dan Daihatsu bila beleid LCGC keluar.

Amelia memperkirakan, penjualan Daihatsu di Indonesia tahun ini bisa mencapai 165.000 unit per tahun bila Ayla sudah bisa meluncur du semester kedua tahun ini. "Target kami stagnan dari tahun lalu yang menjual 163.000 unit," paparnya.

Pabrik seluas tujuh hektar di atas lahan 94 hektar ini dibangun dengan investasi Rp 2,1 triliun. Pabrik dengan fasilitas produksi terpadu ini diharapkan mampu mendongkrak kapasitas produksi Daihatsu hingga 460.000 unit per tahun di tahun 2013 ini.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Practical Business Acumen

[X]
×