kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.508.000   10.000   0,67%
  • USD/IDR 15.930   -61,00   -0,38%
  • IDX 7.141   -39,42   -0,55%
  • KOMPAS100 1.095   -7,91   -0,72%
  • LQ45 866   -8,90   -1,02%
  • ISSI 220   0,44   0,20%
  • IDX30 443   -4,74   -1,06%
  • IDXHIDIV20 534   -3,94   -0,73%
  • IDX80 126   -0,93   -0,74%
  • IDXV30 134   -0,98   -0,72%
  • IDXQ30 148   -1,09   -0,73%

Produksi Freeport Indonesia tahun 2019 dan 2020 akan turun hingga 50%


Minggu, 28 Juli 2019 / 08:53 WIB
Produksi Freeport Indonesia tahun 2019 dan 2020 akan turun hingga 50%


Reporter: Andy Dwijayanto | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID -  TEMBAGAPURA. PT Freeport Indonesia saat ini tengah mengembangkan dua tambang bawah yakni Grasberg Block Cave (GBC) dan Deep Mill Level Zone (DMLZ). Pasalnya open pit Grasberg akan selesai penambangannya pada tahun ini.

Presiden Direktur PT Freeport Indonesia Tony Wenas menyampaikan dalam masa transisi dari penambangan terbuka ke underground mining akan berpengaruh terhadap produksi. Ia memperkirakan penurunan produksi tahun ini dan tahun depan akan berkisar 40% sampai 50% dari kondisi normal.

Baca Juga: Freeport ajukan tambahan kuota produksi konsentrat tembaga hingga 300.000 ton

"Open pit harusnya selesai dulu baru undergroundnya bisa sepenuhnya dikembangkan, sehingga memang ada penurunan produksi. Dari segi keuangan, sebenarnya kami masih profitable tetapi cash flow kami untuk membiayai tambang bawah tanah," ujarnya di Tembagapura, Sabtu (27/7).

Tahun ini, Ia menyebut perusahaan mengalokasikan dana belanja modal sebesar US$ 1 miliar untuk pengembangan tambang tersebut. Asal tahu saja, penambangan bawah tanah bukan hal baru bagi Freeport sebelumnya perusahaan sudah menambang dua tambang bawah tanah lainnya.

Baca Juga: Produksi Mineral dan Batubara Digenjot Demi Mengerek Setoran Negara



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×