Reporter: Andy Dwijayanto | Editor: Noverius Laoli
"Tahun ini dan tahun depan pendapatan kami akan berkurang karena produksinya berkurang, tetapi tahun 2021 akan menanjak kembali dan tahun 2022 kembali normal," lanjutnya.
Tahun 2022 perusahaan akan bisa menambang 200.000 ton ore per harinya, sedangkan tahun ini dan tahun depan hanya 120.000 ton ore per hari. Yang jelas, saat ini kontributor produksi terbesar berasal dari tambang bawah tanah, sedangkan Grasberg akan berakhir masa penambangannya tahun ini.
Baca Juga: Menteri BUMN berharap semakin banyak warga Indonesia yang bekerja di Freeport
"Tahun 2022 sudah bisa sampai 200.0000 ton ore, 2021 mungkin hanya 60juta ton per tahun. Sedangkan tahun 2020 masih rendah sekitar 40 jutaan ton per tahun," tutupnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News