kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Produksi garam sedikit di atas target


Jumat, 06 Desember 2013 / 07:10 WIB
Produksi garam sedikit di atas target
ILUSTRASI. Valas AUD dan CAD dinilai memiliki prospek baik meski dihadapkan penurunan permintaan komoditas. . KONTAN/Cheppy A. Muchlis


Reporter: Fitri Nur Arifenie | Editor: Fitri Arifenie

JAKARTA. Produksi garam sampai tanggal 18 November sudah 6,04% di atas target yakni sebesar 577.917 ton. Target produksi garam tahun ini sebesar 545.000 ton. Tahun lalu, produksi garam nasional malah bisa sebesar 1,6 juta ton.


Sekadar catatan, target produksi garam telah dilakukan revisi selama dua kali. Awal tahun lalu, Kementrian Kelautan dan Perikanan (KKP) menargetkan produksi garam sebesar 1,85 juta ton. Kemudian, memasuki kuartal III, KKP merevisi target produksi garam sekitar 700.000 ton. Menjelang tutup tahun, KKP merevisi target produksi garam tak lebih dari 600.000 ton.


Menurut Sharif C Sutardjo, Menteri KKP, meski produksi garam luntur, dalam negeri masih memiliki stok garam. "Walaupun terjadi penurunan, dipastikan tahun 2013 tidak ada impor garam," ujar Sharif C. Sutardjo, Menteri KKP, kemarin (5/12).


Senada dengan Sharif, Sudirman Saad, Direktur Jenderal Kelautan Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil (KP3K) KKP mengatakan, stok garam dari tahun lalu masih 600.000 ton. Dengan tambahan produksi PT Garam sebanyak 300.000 ton, stok garam mencapai 900.000 ton.


Apabila kebutuhan garam konsumsi dihitung 120.000 per bulan, maka tahun ini dibutuhkan garam sebanyak 1,5 juta ton. "Optimis semua dipasok dari garam petani jadi kran importansi belum saatnya dibuka," kata Sudirman.


Menurut Sudirman, program Pemberdayaan Usaha Garam Rakyat (PUGAR) mampu menaikan produktivitas garam. Semula, produktivitas garam rakyat hanya 40 ton sampai 60 ton per hektare (ha). Kini, produktivitas garam rakyat di Madura bisa mencapai 89,45 ton per ha.


Selain kenaikan produktivitas garam rakyat naik, kualitas garam rakyat juga lebih baik. Akibatnya, harga garam rakyat meningkat dari Rp 150 sampai Rp 200 per kilogram (kg) menjadi Rp 600 per kg.


Membaiknya kualitas garam rakyat juga membuat pemerintah menaikkan Harga Pokok Penjualan (HPP) menjadi Rp 750 per kg. Sementara untuk garam Kualitas Produksi 1 (KP1) dan Rp 550 per kg.


Mengutip data KKP, lahan potensial untuk mengembangkan garam di Indonesia mencapai 33.000 hektare (ha). Sebanyak 20.800 ha dihasilkan dari PUGAR.


Di Madura, program PUGAR di lakukan di atas lahan garam seluas 4.482 ha. Dari program PUGAR tersebut, produksi garam di wilayah Madura bisa mencapai 400.940. Tahun lalu, produksi garam PUGAR sekitar 634.743 ton.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×