kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Produksi gula tahun ini bisa tembus 2,8 juta ton


Senin, 21 Januari 2013 / 11:12 WIB
Produksi gula tahun ini bisa tembus 2,8 juta ton
ILUSTRASI. Promo Nacipick Haul


Reporter: Fitri Nur Arifenie | Editor: Sandy Baskoro

JAKARTA. Produksi gula domestik terus bertumbuh. Kementerian Pertanian menetapkan target produksi gula tahun ini naik 12% menjadi 2,8 juta ton. Pemerintah optimistis, produksi gula nasional meningkat saban tahun.

"Pada 2014 produksi gula berpotensi mencapai 3,1 juta ton," ujar Gamal Nasir, Direktur Jenderal Perkebunan Kementerian Pertanian, akhir pekan lalu.

Gamal yakin, target produksi gula di 2013 bisa terpenuhi. Sebab, produktivitas gula tahun ini akan naik karena rendemen gula meningkat dibanding tahun lalu. Sebagai perbandingan, rata-rata rendemen pada 2012 sebesar 8,12% atau lebih tinggi dibandingkan dengan rata-rata 2011 yang hanya 7,5%.

Selain kenaikan produktivitas tebu, kenaikan produksi gula tahun ini diharapkan berasal dari penambahan luas areal lahan perkebunan tebu rakyat. Ada kemungkinan perkebunan tebu rakyat bertambah hingga seluas 1.000 hektare hingga 2.000 ha.

Agar produksi gula naik setiap tahun dan menuju swasembada gula, Kementerian Kehutanan dan Badan Pertanahan Nasional berkomitmen menambah lahan tebu seluas 300.000 ha. Areal lahan itu akan digarap perusahaan perkebunan milik pemerintah dan swasta.

PT Perkebunan Nusantara X akan menggarap lahan gula di Madura seluas 10.000 ha. Perusahaan lainnya, PT Makassar Tene, siap membangun pabrik gula baru.

PT Rajawali Nusantara Indonesia (RNI) juga berniat menambah produksi gula. Selama 2012, RNI memproduksi gula sebanyak 160.000 ton. Di tahun ini, RNI siap mengerek produksi gula menjadi 170.000 ton hingga 175.000 ton.

RNI mengklaim rendemen gula di tahun lalu paling baik di antara perusahaan lain. "Pabrik kami yang di Malang rendemennya bisa 9%. Tahun ini kami menaikkan rendemen lagi," kata Direktur Utama RNI Ismed Hasan Putro.

Dengan mengerek produksi gula, RNI ingin kinerja keuangannya meningkat. Maklumlah, 60% laba perusahaan berasal dari bisnis gula. Usaha lain seperti alat kesehatan, ritel dan sapi masih belum bisa meraih untung maksimal.

Stok gula RNI saat ini mencapai 48.000 ton. Ini adalah hasil produksi 2012 yang tak dijual. RNI menyediakan stok gula untuk menjamin suplai konsumennya seperti minimarket Alfamart dan Indomaret, supermarket Giant dan konsumen lain, termasuk suplai ritel sendiri, Rajawali Mart, sampai musim giling 2013. "Musim giling berlangsung pada Mei 2013," kata Ismed.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×