Reporter: Handoyo | Editor: Sandy Baskoro
JAKARTA. Pertengahan tahun 2013, PT Perkebunan Nusantara (PTPN X) akan mengoperasikan pabrik bioetanol di Kompleks Pabrik Gula (PG) Gempolkrep, Mojokerto, Jawa Timur. Rencananya, produk bioetanol itu akan dijual di pasar lokal dan ekspor.
Mochamad Cholidi, Sekretaris Perusahaan PTPN X, mengatakan, saat ini, sudah ada calon pembeli luar negeri yang berminat membeli bioetanol PTPN X. "Kami sedang bernegosiasi dengan pihak asing tentang pembelian produk bioetanol," ujar Cholidi, belum lama ini.
Pabrik bioetanol yang dibangun dengan investasi senilai US$ 48,6 juta, setara Rp 438 miliar, ini mulai diuji coba pada Juni mendatang. Bahan baku bioetanol itu berasal dari tetes molasses yang diperoleh dari 11 pabrik gula milik PTPN X.
Dari total investasi itu, senilai US$ 16,6 juta atau Rp 150 miliar adalah bantuan New Energy and Industrial Technology Development Organization (NEDO) Japan, perusahaan milik Departemen Perdagangan Jepang. Adapun investasi sebesar US$ 32 juta berasal dari pinjaman Bank Mandiri dan kas internal PTPN X.
Saat ini, harga jual bioetanol PTPN X cukup tinggi. Meski enggan merinci, Cholidi bilang setidaknya setara harga bahan bakar Pertamax saat ini. Sebagai informasi, setiap batang tebu yang digiling tak semua dapat dimanfaatkan menjadi gula. Dari satu kwintal (kw) tebu menghasilkan 4 kg-4,5 kg tetes molasses.
Cholidi menambahkan, selama ini tetes molasses dari hasil penggilingan tebu di pabrik gula PTPN X dijual ke perusahaan penyedap rasa seharga Rp 1.000 per kg.
PTPN X menguasai lahan tebu seluas 72.124 ha dengan produktivitas 84,2 ton per ha. Pada 2012,PTPN X menggiling 6,072 juta ton tebu. Tahun ini PTPN X menargetkan menambah lahan tebu menjadi 76.000 ha. Perusahaan ini membidik produksi gula 2013 mencapai 538.000 ton.
Asosiasi Produsen Biofuels Indonesia (Aprobi) mencatat, produksi dan kinerja ekspor bahan bakar hayati atau biofuel Indonesia diproyeksikan terus meningkat. Selama 2012, produksi biofuel asal Indonesia diprediksi mencapai 2,1 juta ton, naik 61% dibandingkan realisasi 2011.
Ekspor biofuel asal Indonesia selama 2012 juga diperkirakan mencapai 1,5 juta ton, naik 50% dibandingkan 2011, yang hanya 1 juta ton.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News