Reporter: Amailia Putri Hasniawati |
JAKARTA. Produksi jagung dari Indonesia diperkirakan akan naik 3,4% dari 17,5 juta ton tahun 2009 menjadi 18,1 juta ton pada tahun 2010. Peningkatan produksi ini wajar mengingat lahan untuk penanaman jagung juga diperluas dari 4,1 juta hektar menjadi 4,2 juta hektar.
Hanya saja, curah hujan yang masih tinggi di sejumlah daerah sentra bisa menjadi faktor penghalang peningkatakan produksi. “Biasanya, ketika banyak air, petani lebih banyak yang menanam padi karena padi kan membutuhkan banyak air,” ujar Direktur Budidaya Serelia Kementerian Pertanian Siwi Purwanto.
Curah hujan yang tinggi masih menyapu Pulau Jawa sehingga bulan Mei yang mestinya memasuki musim tanam, belum bisa dilakukan. Dus, penanaman akan mulai dilakukan pada bulan Juni-Juli.
Asal tahu saja, lebih dari separuh total produksi jagung dihasilkan di Pulau Jawa yang tersebar di Jawa Timur, Jawa Tengah dan Jawa Barat. Produksi rata-rata jagung di Jawa Timur per tahunnya mencapai 5 juta ton; Jawa Tengah sekitar 3,3 juta ton; dan Jawa Barat sekitar 700.000- 800.000 ton.
Daerah di luar Pulau Jawa yang memproduksi jagung diantaranya Lampung yang memproduksi 2 juta ton; Sulawesi Selatan 1,3 juta ton; Sumatera Utara 1,2 juta ton; dan sisanya tersebar di sejumlah daerah lain seperti Nusa Tenggara Timur (NTT), Nusa Tenggara Barat (NTB) Jambi, dan Gorontalo.
Hingga Mei 2010 ini, produksi jagung nasional mencapai 6-8 juta ton. Rata-rata produksi jagung nasional mencapai 16 juta ton saban tahunnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News