kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.307.000   8.000   0,35%
  • USD/IDR 16.690   -17,00   -0,10%
  • IDX 8.432   37,13   0,44%
  • KOMPAS100 1.175   6,56   0,56%
  • LQ45 858   4,74   0,56%
  • ISSI 292   1,04   0,36%
  • IDX30 448   3,46   0,78%
  • IDXHIDIV20 516   2,95   0,57%
  • IDX80 132   0,73   0,56%
  • IDXV30 139   0,60   0,43%
  • IDXQ30 142   0,73   0,52%

Produksi kilang TPPI kurangi impor 20%


Selasa, 10 November 2015 / 21:40 WIB
Produksi kilang TPPI kurangi impor 20%


Reporter: Pratama Guitarra | Editor: Havid Vebri

JAKARTA. PT Pertamina (Persero) mencatat berproduksinya kilang Trans Pacific Petrochemical Indotama (TPPI) akan mengurangi impor Researce Octane Number (RON) 88 atau bensin jenis Premium nasional sebanyak 20%.

Vice President Communication Pertamina, Wianda Pusponegoro mengatakan, hasil produksi TPPI Tuban sudah melebihi 40% atau sekitar 61.000 barel per hari (bph) dan mengurangi impor Premium nasional sebanyak 20%.

"Produksi sudah diatas 40% target kita untuk kilang TPPI Tuban itu, bisa produksi sampai 61.000 barel per hari premium mogas 88. Kita berharap dengan kita produksi 61.000 barel per hari kita bisa mengurangi 20 persen impor premium nasional," kata Wianda di TBBM Surabaya, Jalan Perak, Surabaya, Selasa (10/11).

Wianda mengakui, saat ini Pertamina sangat gencar-gencarnya memperbaiki dan merevitalisasi agar kilang-kilang yang lama tak berproduksi agar dapat berproduksi lagi. Salah satunya adalah kilang TPPI ini.

"Kita tahu TPPI sudah cukup lama, sudah beberapa tahun belakangan ini tidak beroperasi. Kami tidak ingin aset ini idle," ungkap dia.

Wianda menambahkan, pengurangan impor Premium tidak serta merta berasal dari hasil produksi kilang TPPI saja, tapi juga tambahan dari RFCC Cilacap yang produksinya mencapai 30.000 barel per hari.

"Kalau kita hitung dengan tambahan RFCC Cilacap itu produksinya sekitar 30.000 barel per hari jadi totalnya menjadi 91.000 barel per hari itu adalah angka impor premium yang bisa kita kurangi," pungkasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×