Reporter: Lidya Yuniartha | Editor: Sanny Cicilia
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Produksi kopi nasional diperkirakan akan membaik pada 2018. Hal ini dikarenakan tanaman kopi sudah mengalami perbaikan setelah efek el nino 2015 dan cuaca saat musim pembunga di tahun 2017 sangat mendukung.
Ketua Departemen Specialty & Industri BPP Asosiasi Eksportir Kopi Indonesia (AEKI) Moelyono Soesilo mengatakan, tahun ini produksi kopi bisa ditargetkan sekitar 12 juta - 12,5 juta karung atau sekitar 720.000-750.000 ton. Sementara, produksi kopi pada 2017 berkisar 10 juta - 10,5 juta karung atau 600.000 - 630.000 ton.
Meski begitu, Moelyono mengatakan bahwa saat ini eksportir kopi masih harus bersaing dengan industri pengolahan atau pabrik kopi serta kafe-kafe kopi yang konsumsinya semakin banyak.
"Saat ini kebutuhan industri kopi sudah lumayan banyak, total kebutuhannya sebesar 5 juta karung atau 300.000 ton per tahun," ujar Moelyono kepada Kontan.co.id, Selasa (16/1).
Tak hanya itu Moelyono juga mengatakan kebutuhan kopi untuk kafe-kafe kopi terus bertumbuh. Menurutnya, pertumbugan pasar menengah ke atas lebih cepat dibandingkan pasar kopi reguler. "Kebutuhannya mungkin masih sekitar 5% - 6% dari total konsumsi kopi nasional. Tetapi tingkat pertumbuhannya cukup cepat dan pesat," katanya.
Moelyono berpendapat, konsumsi nasional tahun 2017 agak stagnan, dan diprediksi tahun ini kenaikan konsumsi nasional hanya 2% hingga 3%. Dia pun mengatakan, konsumsi kopi nasional sekitar 1.1 - 1.2 kg per individu per tahun.
Meski harus bersaing dengan industri kopi dan kafe, namun Moelyono memperkirakan ekspor kopi di tahun 2018 lebih baik dibandingkan tahun 2017. Apalagi, di tahun 2017 ekspor kopi menurun 11% dibandingkan tahun 2016. Tahun ini ekspor kopi diperkirakan sekitar 420.000-450.000 ton.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News