Reporter: Pratama Guitarra | Editor: Adi Wikanto
JAKARTA. Sepanjang semester I 2015, Tambang Emas Martabe meningkatkan produksi emas sepanjang 156.316 ounce atau tumbuh 15,84% dibandingkan dengan realisasi pada periode yang sama tahun lalu sebanyak 134.937 ounce.
Jumlah tersebut telah mencapai 54,85% dari target produksi 2015 yang ditetapkan, yakni 285.000 ounce emas.
Hal yang sama juga terjadi pada produksi perak. Tambang Emas Martabe sepanjang semester lalu berhasil memproduksi 1,29 juta ounce perak atau naik 22,86% dibandingkan dengan produksi perak pada periode yang sama tahun lalu sebanyak 1,05 juta ounce.
Realisasi produksi perak paruh pertama tersebut pun sudah mencapai 53,48% dari target tahun ini yang ditetapkan sebanyak 2,3 juta ounce.
Hasilnya, pendapatan dari Tambang Emas Martabe pun meningkat 11,56% dari US$191,4 juta pada enam bulan pertama tahun lalu menjadi US$ 213,7 juta.
Pendapatan sebelum pajak, bunga, depresiasi, dan amortisasi (EBITDA) juga naik 15,82% dari US$112,5 menjadi US$ 130,3.
Selain itu, Martabe berhasil membukukan laba bersih senilai US$ 39,1 juta atau meningkat 13,99% dibandingkan dengan laba bersih pada periode yang sama tahun lalu senilai US$34,3 juta.
Peningkatan laba bersih berbanding lurus dengan produksi yang terus digenjot selama enam bulan pertama tahun ini.
Di samping itu, hingga semester I/ 015, perusahaan masih belum memiliki utang dengan kepemilikan uang tunai (cash in hand) senilai US$ 461 juta.
Pencapaian tersebut menjadi sinyal positif bagi tambang yang beroperasi di Sumatera Utara itu. Pasalnya, peningkatan kinerja tersebut dibukukan saat harga emas tengah dalam kondisi yang tidak stabil.
Harga emas sepanjang semester I 2015 rata-rata senilai US$ 1.207 per ounce. Lebih rendah 6% dari rata-rata harga emas pada semester yang sama tahun lalu senilai US$ 1.284 per ounce.
Namun, perusahaan berhasil menekan biaya operasi operasi produksi selama semester lalu. Biaya operasi secara keseluruhan tercatat sebesar US$ 520 per ounce emas yang dijual. Lebih rendah 25,18% dari paruh pertama 2014 sebesar US$ 695 per ounce yang dijual.
Tim Duffy, Presiden Direktur PT Agincount Resources, bagian dari G-Resources Group Ltd yang menguasai 95% saham Tambang Emas Martabe, mengatakan peforma operasional dan keuangan selama enam bulan ini memang berbanding terbalik dengan terus turunnya harga emas dan perak.
Untuk mempertahankan kinerja tersebut, Tim menegaskan akan terus mengupayakan pengurangan biaya melalui Martabe Improvement Program.
"Satu program besar yang merangkum beberapa proyek sekaligus dengan satu tujuan yaitu meningkatkan volume dan mengefisiensi biaya, guna memaksimalkan kinerja dan posisi kompetitif Tambang Emas Martabe,” kata Tim dalam keterangan resmi, Kamis (20/8).
Adapun biaya modal yang telah digunakan selama semester I/2015 senilai US$ 22,2 juta.
Itu terutama untuk melanjutkan pekerjaan peninggian bendungan penampungan tailing atau Tailings Storage Facility (TSF). Biaya modal tersebut baru mencapai 38,95% dari proyeksi tahun ini yang mencapai US$ 57 juta, diluar biaya eksplorasi sekitar US$ 16 juta.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News