Reporter: Arif Ferdianto | Editor: Handoyo .
KONTAN.CO.ID – JAKARTA. Menurut Asosiasi Produsen Pupuk Indonesia (APPI), produksi pupuk di dalam negeri tetap stabil meskipun kondisi geopolitik memengaruhi industri pupuk di seluruh dunia.
Produksi pupuk oleh anggota APPI, anak usaha dari Pupuk Indonesia Holding Company (PIHC), menunjukkan stabilitas, kata Achmad Tossin Sutawikara, sekretaris jenderal APPI.
Menurut informasi yang dia berikan kepada Kontan.co.id pada Senin (1/7), produsen pupuk anggota APPI telah memproduksi total 7,56 juta ton hingga Mei 2024.
Dari jumlah tersebut, 4,75 juta ton adalah pupuk, 2,46 juta ton amonia, dan 0,35 juta ton asam sulfat serta asam fosfat.
Baca Juga: Tantangan Industri Manufaktur Indonesia di Tengah Penurunan Kinerja
Tossin menyatakan bahwa produksi pupuk di Indonesia optimis mampu memenuhi kebutuhan industri nasional dengan kapasitas produksi pupuk yang tinggi setiap tahunnya.
Dengan kapasitas produksi sebesar 14,6 juta ton per tahun, Pupuk Indonesia diyakini mampu memenuhi kebutuhan industri pupuk nasional.
Tossin juga menjelaskan beberapa faktor yang mempengaruhi produksi pupuk di Tanah Air, termasuk ketersediaan bahan baku dan kepastian harga. Dia menyatakan bahwa pupuk yang banyak digunakan oleh petani, seperti urea dan NPK, adalah pupuk berbasis gas alam. Karena Indonesia memiliki banyak sumber gas alam, produsen pupuk harus tetap memiliki jaminan pasokan gas dari hulu.
"Pasokan gas yang optimal ke pabrik pupuk akan menjaga kapasitas produksi tetap optimal," dia menyimpulkan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News