kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,75   -27,98   -3.02%
  • EMAS1.327.000 1,30%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Produksi teh di Jawa Barat anjlok 50%


Kamis, 11 September 2014 / 21:19 WIB
Produksi teh di Jawa Barat anjlok 50%
ILUSTRASI. Bus pariwisata White Horse milik PT Weha Transportasi Indonesia Tbk (WEHA) yang targetkan pendapatan melesat 40% di tahun ini


Reporter: Mona Tobing | Editor: Hendra Gunawan

JAKARTA. Memasuki musim kemarau, produksi teh di Jawa Barat sejak dua bulan terakhir mengalami penurunan produksi hingga 50%. Petani teh di Jawa Barat memprediksi kondisi ini masih akan berlangsung sampai Oktober mendatang.

Endang Sopari, Wakil Ketua Asosiasi Petani Teh Indonesia mengatakan, sejak Agustus lalu petani teh di Jawa Barat telah mengalami penurunan produksi. Jika setiapĀ  bulannya, produksi teh basah mencapai 500 kilogram (kg) per hektare (ha). Kini, produksinya hanya mencapai 250 kg per ha hingga 300 kg per ha.

"Jika kondisinya karena iklim, kami tidak bisa berbuat apa-apa," ujar Endang, Kamis (11/9).

Meski mengalami penurunan produksi, namun dari sisi harga jual teh diakui Endang relatif stabil. Ia bahkan memprediksi peluang harga teh akan mendaki bisa terjadi.

Sebab, supply atau ketersediaan teh akan menyusut di saat permintaan industri minuman kemasan akan teh begitu tinggi. Harga jual teh saat berkisar Rp 15.000 per kg.

Kementerian Pertanian (Kementan) mencatat tahun 2010 produksi teh mencapai 156.604 ton turun di 2011 menjadi 150.776 ton. Pada 2012 produksi turun lagi menjadi 145.575 ton. Sempat naik di 2013 menjadi 146.682 ton. Tahun ini produksi teh diperkirakan akan stagnan di 147.704 ton.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×