Reporter: Noverius Laoli | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
JAKARTA. Dari sejumlah harga pangan yang sempat melonjak tinggi saat lebaran dan pasca lebaran tahun ini, hanya kentang yang harganya masih stabil tinggi. Alih-alih turun, komoditas yang tumbuh subur di tanah bersuhu dingin ini justru mengalami kenaikan harga di sejumlah lokasi.
Berdasarkan pantauan KONTAN, Senin (15/8), harga kentang di Pasar Senen, Jakarta Pusat bertahan di kisaran Rp 22.000 per kilogram (kg)-Rp 23.000 per kg. Harga tersebut jauh di atas harga normal yang di kisaran Rp 8.000-Rp 12.000 per kg.
Ketua Asosiasi Petani Kentang Dataran Tinggi Dieng, M. Mudasir mengatakan, harga kentang stabil tinggi karena volume kentang yang dihasilkan petani di daerah Dieng, Jawa Tengah terus turun drastis. Padahal, Dieng merupakan pemasok utama kentang ke Jabodetabek.
Penurunan produksi terjadi karena petani lebih banyak menanam wortel. "Baru pada pertengahan Agustus 2016 ini, petani mulai menanam kentang lagi, dan baru bisa menghasilkan pada bulan November atau Desember nanti," ujar Mudasir kepada KONTAN, Senin (15/8).
Mudasir menjelaskan, akibat kelangkaan kentang, harga di tingkat petani saja melonjak di kisaran Rp 12.500 per kg–Rp 13.500 per kg. Harga ini termasuk tinggi dibandingkan harga sebelum memasuki bulan puasa yang masih di kisaran Rp 4.600 per kg.
Sementara mendekati bulan puasa, harga sudah naik menjadi Rp 8.000 per kg. Saat ini, harga masih stabil tinggi di kisaran Rp 13.500 per kg. Selain sebagian besar lahan kentang ditanami wortel, daerah penghasil kentang lainnya di Indonesia, seperti di kaki Gunung Bromo, Jawa Timur dan di daerah Sinabung, Brastagi, Sumatra Utara tidak berproduksi dikarenakan kedua gunung berapi di daerah itu tengah aktif.
Padahal, sentra produsen kentang ini sangat membantu menambah pasokan kentang di pasaran. Sementara produksi kentang di daerah lain seperti di Garut, Jawa Barat dan Kerinci, Jambi produksinya tidak sebesar daerah itu.
Ketua Asosiasi pedagang pasar Indonesia (IKAPPI) Abdullah Mansuri mengakui, pasokan kentang sedang turun. Hujan berkepanjangan belakangan ini juga mempengaruhi produksi kentang.
"Memang terjadi penurunan pasokan dihampir seluruh Indonesia yang mengakibatkan harga saat ini tetap tinggi," ujarnya. Permintaan terhadap kentang di pasar sudah normal. Tapi karena pasokan berkurang harga menjadi tinggi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News