Reporter: Fitri Nur Arifenie | Editor: Edy Can
JAKARTA. Para peternak giat menggenjot produksi udang lantaran harganya sedang naik. Kementerian Kelautan dan Perikanan memperkirakan tahun ini produksi si bongkok tumbuh 16% dibandingan tahun lalu menjadi 410.000 ton.
Direktur Jenderal Perikanan Budidaya Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) Ketut Sugema mengatakan, kenaikan produksi udang ini lantaran harganya sedang tinggi. Menurutnya, harga udang ukuran 60 di pasaran saat ini sebesar Rp 50.000 per kilogram.
"Bahkan kalau kondisi bagus seperti ini, pemerintah bersama dengan Shrimp Club memperhitungkan produksi udang bisa mencapai 412.000 ton," kata Ketut, Jumat (9/9).
Produksi udang diperkirakan berasal dari tambak intensif sebesar 132.000 ton. Sisanya, berasal dari tambak tradisional sebesar 150.000 ton, tambak semi intensif 50.000 ton dan tambak terintegrasi sebanyak 80.000 ton.
Ketut optimis mampu mencapai target produksi udang bakal tercapai. Dia beralasan, penyakit udang tahun ini sudah tidak lagi. Seperti diketahui, anjloknya produksi udang pada tahun lalu karena adanya serangan IMNV (Infections Myonecrosis Virus).
KKP juga belum menerima laporan adanya tambak-tambak udang yang mengering akibat musim kemarau. Merujuk data KKP, hingga semester I tahun ini, produksi udang sudah mencapai 165.000 ton.
Rinciannya, dari tambak intensif sebesar 53.000 ton, tambak tradisional sebesar 60.000 ton, tambak semiintensif 20.000 ton dan tambak terintegrasi 32.000 ton. "Sampai September tahun ini produksi udang kita sudah mencapai 240.000 ton," kata Ketut.
Hal yang sama juga diungkapkan oleh Thomas Darmawan, Ketua Asosiasi Pengusaha Pengelolaan dan Pemasaran Produk Perikanan (AP3LI). Menurut dia, hingga saat ini, pihaknya belum menerima laporan soal kekeringan tambak udang. Pasalnya, pasokan udang masih lancar hingga saat ini.
"Kalau keringnya lama memang akan ada pengaruhnya. Tetapi itu untuk tambak tradisional. Kalau tambak intensif kan mereka memiliki teknologi sehingga tidak terganggu," kata Thomas.
Manager Corporate Communication CP Prima, George Basuki menuturkan, hingga saat ini pihaknya juga belum mendapatkan laporan soal tambak yang mengering. "Sejauh ini produksi CP Prima masih bagus," kata Basuki singkat.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News