Reporter: Amailia Putri Hasniawati |
JAKARTA. Wakil Ketua Komite Karet Indonesia Azis Pane mengaku belum mengkhawatirkan efek Goldman Sachs terhadap harga komoditas karet dunia yang dipasok dari Indonesia. "Harga karet kita masih bagus, bahkan cenderung naik," tandasnya.
Namun, dua faktor yang membuat harga karet Indonesia naik adalah rendahnya suplai bahan baku karet akibat curah hujan yang tinggi, serta melonjaknya kebutuhan karet dunia.
Meski demikian, karet di bursa komoditas Tokyo juga terjungkal ke level terendah dalam tujuh bulan terakhir. Harga kontrak karet di bursa komoditas Negeri Matahari Terbit ini terjun bebas 6,3% kemarin, penurunan terdalam sejak 14 September 2009. Harga kontrak karet ini anjlok ke posisi terendah sejak 1 April 2010. Sebelumnya, pada 16 April 2010, karet menyentuh level 228,5 yen per kilogram (US$ 3.673 per metrik ton) sebagai level tertinggi dalam 21 bulan terakhir.
Kontrak karet untuk pengiriman September 2010 turun 21,1 yen per kilogram menjadi 313,1 yen per kilogram di Tokyo Commodity Exchange. "Karet terus merosot bersama dengan komoditas lainnya seiring dengan pemberitaan mengenai Goldman Sahcs menyebabkan keengganan terhadap komoditas ini," kata Takaki Shigemoto, Analis JSC Corporation Tokyo, seperti dikutip dari Bloomberg.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News