kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.347.000 0,15%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Produsen mebel Gema Grahasarana (GEMA) cari peluang lewat segmen penjualan online


Senin, 16 November 2020 / 16:11 WIB
Produsen mebel Gema Grahasarana (GEMA) cari peluang lewat segmen penjualan online
ILUSTRASI. Produsen mebel Gema Grahasarana (GEMA) cari peluang lewat segmen penjualan online.


Reporter: Agung Hidayat | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Produsen mebel dan furnitur, PT Gema Grahasarana Tbk (GEMA) terus menggenjot kinerja bisnisnya di tahun ini. Meski pasar terdampak pandemi, perusahaan melihat peluang lewat segmen penjualan online.

Ferlina Sutandi, Corporate Secretary GEMA mengatakan bahwa perusahaan juga mengupayakan penjualan lewat kanal online, baik dari website perusahaan maupun marketplace lainnya.

"Penjualan online meningkat dari tahun lalu tetapi secara kontribusi masih kecil terhadap total bisnis perusahaan," ujarnya kepada Kontan, Jumat lalu (13/11).

Adapun memasuki kuartal keempat ini perseroan berharap bisnis mebel akan semakin membaik. Sayangnya perseroan belum melansir laporan keuangan di kuartal ketiga tahun ini, yang terbaru masih dari semester pertama tahun 2020.

Di semester pertama tahun ini, penjualan bersih GEMA turun 14,5% secara tahunan menjadi Rp 428,06 miliar. Menurut manajemen sebenarnya di awal tahun sebelum pandemi berlangsung, bisnis perusahaan masih normal.

Ferlina, untuk kuartal-I tahun ini kondisi pasar mebel tanah air masih baik dan beberapa proyek yang menggunakan produk perseroan masih berjalan lancar. "Tapi dengan adanya pandemi ini banyak proyek yang sudah tender dan kami dapatkan menjadi mundur untuk pelaksanaannya," terangnya.

Sayangnya, ia tak menjelaskan lebih rinci apa saja proyek yang tengah dikerjakan produsen furnitur merek Vivere ini. Untuk itu mengawal kinerja bisnis tahun ini, selain menggenjot lini digital, manajemen juga melakukan review dan penghematan biaya di tengah pandemi ini.

GEMA memilih untuk melakukan persiapan strategi supaya dapat masuk ke pasar sesudah masa covid-19 berlalu. Sebelumnya perseroan sempat berniat meluncurkan beberapa produk baru di tahun ini demi menunjang pameran furnitur.

Ferlina mengaku bahwa pengembangan produk mebel baru tetap ada. Hanya saja masih tetap dikaji, sebab di tengah kondisi ini segala ekspansi atau investasi baru tertunda.

Kembali mengintip laporan keuangan perseroan di semester pertama tahun ini, laba bersih GEMA merosot hingga 87,6% secara tahunan menjadi hanya Rp 1,85 miliar dari sebelumnya Rp 15,07 miliar di semester pertama 2019.

Dari sisi produksi, perseroan memiliki lima pabrik yang berada di Jakarta, Jawa Barat dan Jawa Tengah. Beberapa memiliki kapasitas besar misalnya pabrik di Cikarang mempunyai kapasitas terpasang 210.000 unit per tahun, sementara pabrik di Cikande berkapasitas 60.000 meter kubik per tahunnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×