kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,78   -24,72   -2.68%
  • EMAS1.326.000 0,53%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Produsen Mobil Listrik Masuk, Pebisnis Kawasan Industri Siap Tampung


Minggu, 24 Maret 2024 / 12:11 WIB
Produsen Mobil Listrik Masuk, Pebisnis Kawasan Industri Siap Tampung
ILUSTRASI. Sejumlah pabrikan otomotif dunia gencar berinvestasi mengembangkan ekosistem mobil listrik di Indonesia di tahun ini. Hal ini tentunya memberikan dampak positif bagi para pebisnis kawasan industri.


Reporter: Dimas Andi, Rashif Usman | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sejumlah pabrikan otomotif dunia gencar berinvestasi mengembangkan ekosistem mobil listrik di Indonesia di tahun ini. Hal ini tentunya memberikan dampak positif bagi para pebisnis kawasan industri.

Ketua Umum Himpunan Kawasan Industri Indonesia (HKI), Sanny Iskandar mengatakan kawasan industri banyak mengambil respons positif dengan masuknya otomotif kendaraan listrik, karena memacu industri pendukung dari hulu hingga hilir sehingga bisa mengembangkan bisnisnya di beberapa kawasan. 

"Adanya kedekatan lokasi antara industri manufaktur dengan masing-masing supplier, tentu dapat menciptakan efisiensi logistic cost bagi industri itu sendiri," kata Sanny kepada Kontan, Jumat (22/3) malam.

Sanny menerangkan, hingga kini beberapa industri mobil listrik sudah ada yang beroperasi di dalam kawasan industri dan sudah memproduksi kendaraan listrik. Menurutnya, kebutuhan lahan untuk industri electric vehicle (EV) itu cukup luas.

"Industri EV juga memberikan multiplier effect bagi industri lainnya seperti kebutuhan akan interior dan sparepart kecil lainnya," ucapnya.

Baca Juga: Produsen Otomotif Berlomba-Lomba Kembangkan Pabrik Mobil Listrik di Indonesia

Tahun ini, Sanny menyampaikan bahwa pengelola kawasan industri masih optimis untuk permintaan lahan industri tetap meningkat. Optimisme ini tak hanya didorong dari industri otomotif saja, tetapi sektor FMCG (Fast Moving Consumer Goods) dan industri data center juga ikut mendongkrak permintaan lahan kawasan industri.

"Faktor optimisme ini didukung dengan pertumbuhan industri manufaktur antara lain otomotif dan FMCG serta permintaan lahan untuk data center yang meningkat seiring dengan didorongnya transformasi digital," jelasnya.

Dalam pemberitaan Kontan sebelumnya, ada beberapa pabrikan otomotif yang gencar ekspansi bisnis dengan membangun pabrik mobil listrik di Indonesia.

Produsen otomotif asal Vietnam, VinFast memastikan investasi tahap awalnya di Indonesia senilai US$ 200 juta untuk membangun pabrik mobil listrik yang berkapasitas 50.000 unit per tahun.

Pemain baru dari China, Build Your Dreams (BYD) juga berencana berinvestasi mengembangkan ekosistem mobil listrik di Indonesia. BYD menargetkan dapat memulai proses peletakan batu pertama (groundbreaking) dan konstruksi pabrik mobil listrik pada tahun ini. Investasi BYD di Indonesia dapat mencapai US$ 1,3 miliar.

Pabrikan China lainnya, PT Chery Sales Indonesia telah memulai produksi mobil listrik Chery Omoda E5 dengan memanfaatkan pabrik milik PT Handal Indonesia Motor (HIM) di Pondok Ungu, Bekasi yang berkapasitas 600 unit per bulan. Sayangnya, tidak disebut kebutuhan investasi Chery untuk meningkatkan kapasitas produksi mobil listriknya.

Pabrikan asal Korea Selatan, Hyundai yang mengembangkan ekosistem mobil listrik di Indonesia dari hulu hingga hilir. Mereka berinvestasi US$ 1,55 miliar untuk membangun pabrik di Cikarang dengan kapasitas 150.000 unit--250.000 unit per tahun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×