Reporter: Abdul Basith | Editor: Dupla Kartini
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Industri pakan ternak yang tergabung dalam Gabungan Pengusaha Makanan Ternak (GPMT) telah mengajukan izin impor gandum untuk campuran bahan baku pakan ternak.
"Impor gandum untuk pakan ternak unggas sudah diajukan," ujar Denny Indrajaja, Ketua GPMT, Jumat (6/10).
Denny bilang, impor gandum sudah mendapat persetujuan sebesar 200.000 ton. Jumlah tersebut akan digunakan untuk kebutuhan selama tiga bulan.
Demi menghasilkan pakan ternak diperlukan campuran lain selain jagung. Bahan tersebut di antaranya gandum, sorgum, dan singkong. Bahan tambahan tersebut tergantung kegunaan industri.
Namun, Direktur Impor Kementerian Perdagangan Veri Anggriono Sutiarto menilai, Kemdag belum mengeluarkan izin impor gandum. "Izin impor gandum 200.000 ton belum ada," ujarnya, Jumat (6/10).
Veri bilang, tidak ada pembatasan impor gandum. Hanya saja rekomendasi dari Kementerian Pertanian hanya dapat diberikan sekali selama setahun.
Sebelumnya, GPMT juga menyatakan belum mengajukan impor gandum selama tahun 2017. Pengajuan impor saat ini merupakan yang pertama di tahun 2017.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) hingga Agustus 2017, total impor gandum-ganduman ke Indonesia turun. Pada periode Januari hingga Agustus 2017 impor gandum sebanyak 7,78 juta ton. Sementara pada periode yang sama tahun 2016 mencapai 9,26 juta ton.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News