Reporter: Dimas Andi | Editor: Handoyo
Sementara itu, Direktur Utama Hamawas Dindin Solakhuddin menerangkan bahwa dalam proses konstruksinya, Tol Kuala Tanjung – Tebing Tinggi – Parapat menerapkan sejumlah teknologi baru untuk mempercepat proses pelaksanaannya. Teknologi baru yang diterapkan dalam pembangunan tol ini adalah aplikasi monitoring berbasis cloud sharing pada Building Information Modelling (BIM). Artinya, aplikasi ini dapat diakses melalui perangkat digital lintas platform seperti Android, Windows, dan iOS.
Aplikasi BIM pada pembangunan Jalan Tol Kuala Tanjung – Tebing Tinggi – Parapat bermanfaat sebagai alat monitoring dan controlling pekerjaan pembangunan jalan tol. Perangkat yang terhubung dengan Cloud BIM jalan tol ini dapat melihat progres pembangunan baik secara makro maupun mikro (detail).
“Selain penggunaan teknologi terbaru, untuk mempercepat proses konstruksi di lapangan kami terus melakukan koordinasi dan asistensi dengan berbagai pihak sehingga pekerjaan di lapangan dapat selesai sesuai dengan target yang ditentukan dan memiliki kualitas yang optimal dari segi pelayanan dan keamanan untuk nantinya digunakan oleh pengguna jalan saat telah dioperasikan,” terang Dindin.
Keistimewaan lainnya dari Jalan Tol Kuala Tanjung – Tebing Tinggi – Parapat ini adalah lokasinya yang terbilang strategis. Tidak seperti ruas JTTS lainnya yang hanya berada di salah satu koridor utama (backbone) atau pendukung (feeder), lokasi tol ini terbagi ke dalam dua koridor tersebut.
Baca Juga: Hutama Karya Teken Kontrak Proyek Jalan Tol Semarang - Demak Paket 1A
Pertama, ruas Tebing Tinggi – Inderapura – Kuala Tanjung yang merupakan koridor konektivitas backbone JTTS dan kedua yakni ruas Tebing Tinggi – Parapat yang merupakan koridor konektivitas regional Sumatera Utara untuk menuju Danau Toba dan Pelabuhan Kuala Tanjung sebagai pelabuhan internasional strategis yang masuk ke dalam jalur maritim perdagangan dunia.
Sebagai informasi, jalan tol ini terdiri dari 6 seksi yakni seksi 1 Tebing Tinggi- Indrapura (20,4 km), seksi 2 Indrapura-Kuala Tanjung (18,05 km), seksi 3 Tebing Tinggi - Serbelawan (30 km), seksi 4 Serbelawan-Pematang Siantar (28 km), seksi 5 Pematang Siantar-Seribudolok (22,3 km) dan seksi 6 Seribudolok-Parapat (16,7 km), serta terdapat Junction Tebing Tinggi sepanjang (7,9 km).
Keberadaan tol ini diharapkan mampu menumbuhkan sentral-sentral ekonomi baru, khususnya di sekitar akses ruas jalan tol, memajukan UMKM yang berada di daerah sekitar, serta meningkatkan potensi pariwisata Danau Toba.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News