Reporter: Monika Novena | Editor: Djumyati P.
JAKARTA. Masyarakat harus bersabar sampai tahun 2016 untuk menikmati akses kereta api ke Bandara Soekarno-Hatta. Soalnya, proyek tersebut kembali ke titik nol. Pemerintah ingin mengulang proses dari awal setelah rencana pembangunan KA Bandara mandek bertahun-tahun.
Kemarin, PT Sarana Multi Infrastruktur (SMI) menandatangani memorandum of understanding (MoU) dengan pemerintah untuk memulai pekerjaannya sebagai fasilitator proyek kerja sama pemerintah swasta tersebut.
"Yang tidak bisa dikerjakan pemerintah akan bisa dilakukan persero, supaya proyek ini berjalan sesuai rencana," kata Mahendra Siregar, Wakil Menteri Keuangan usai penekenan perjanjian fasilitas proyek KA Bandara, kemarin (10/11).
Walaupun di mulai dari awal lagi, Menteri Perhubungan E.E. Mangindaaan memperkirakan, investasi proyek tersebut tidak akan naik. Sebelumnya, Kementerian Perhubungan menghitung total investasi proyek tersebut sekitar Rp 10 triliun.
Sekadar catatan, proyek kereta ke bandara Soetta tersebut sejak enam tahun lalu. Studi kelayakan mengenai proyek tersebut mulai sejak tahun 2005. Kemudian pada tahun 2009, pemerintah membuka tender dan sampai pada tahap pra kualifikasi, namun, mandek sampai saat ini.
Emma Sri Martini, Direktur Utama PT Sarana Multi Infrastruktur, mengatakan SMI akan menyusun pra-studi kelayakan penyiapan dokumen pelelangan, pelaksanaan pengadaan badan usaha, dan dukungan tercapainya pembiayaan. "Kita melihatnya sebagai proyek yang baru maka perlu studi baru lagi," jelasnya.
Namun, Tundjung Inderawan Dirjen Perkeretaapian Kemhub menyebutkan, studi itu akan meninjau ulang hasil yang sudah ada dulu, "Tidak sepenuhnya studi terdahulu tidak digunakan," jelasnya.
Biar begitu, memulai dari awal tetap makan waktu lama. Kata Emma, jika berjalan lancar, tender dibuka tahun 2012. Kemudian, tahun 2014 pembangunan konstruksi mulai sehingga proyek baru rampung di tahun 2016.
Ketua Forum Perkeretaapian Masyarakat Transportasi Indonesia Djoko Setijowarni mengaku khawatir dengan masuknya SMI sebagai fasilitator. Ia khawatir, masuknya SMI bisa justru akan menambah lama realisasi pembangunan KA Bandara tersebut.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News