Reporter: Diki Mardiansyah | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Emiten tambang emas milik Bakrie Grup, PT Bumi Resources Minerals (BRMS) memandang prospek bisnis emas tetap positif, didukung oleh prediksi harga emas global yang diproyeksikan tembus US$ 3.000 per ons troi pada 2025-2026 oleh berbagai institusi internasional seperti Goldman Sachs, UBS, dan JP Morgan.
Menurut Director & Chief Investor Relations Officer Bumi Resources Minerals (BRMS) Herwin W. Hidayat, prediksi tersebut menjadi sentimen positif bagi BRMS, yang sedang berada dalam jalur ekspansi produksi emas.
Hingga September 2024, BRMS mencatatkan produksi emas sebesar 46.000 ounce, dan berpotensi mencapai lebih dari 55.000 ounce atau bahkan mendekati 60.000 ounce hingga akhir tahun 2024.
Baca Juga: Aneka Tambang (ANTM) Siap Tingkatkan Produksi Emas Tahun Ini
“Ini merupakan peningkatan yang luar biasa mengingat produksi BRMS di tahun 2023 adalah sekitar 23.000 oz emas. Artinya dampak kenaikan produksi ini akan positif terhadap kinerja keuangan BRMS," kata Herwin kepada Kontan, Selasa (7/1).
Herwin bilang peningkatan produksi emas ini tentu berdampak langsung pada kinerja keuangan BRMS yang terus membaik di tengah fokus pengembangan proyek strategis.
Salah satu proyek utama BRMS adalah pembangunan infrastruktur tambang bawah tanah di Poboya, Palu. Saat ini, tambang tersebut masih menggunakan metode penambangan terbuka (open pit) dengan rata-rata grade emas 1,5 gram per ton (g/t).
“Rencana penambangan bawah tanah kami di Poboya diharapkan mulai beroperasi pada 2027, dengan rata-rata grade emas yang jauh lebih tinggi, di atas 3,5 g/t. Hal ini akan meningkatkan produksi emas kami secara signifikan,” ungkap Herwin.
Baca Juga: Harga Emas Spot Sentuh Level Tertinggi 3 Minggu pada Jumat (3/1)
Tak hanya itu, BRMS juga fokus menyelesaikan pembangunan fasilitas pabrik pengolahan bijih emas di Gorontalo. Fasilitas ini dijadwalkan mulai beroperasi pada pertengahan 2026, sesuai rencana yang telah dijelaskan dalam RUPS April 2024.
Terkait kebutuhan belanja modal (capital expenditure) untuk 2025, Herwin menyampaikan bahwa detail mengenai alokasi capex dan sumber pendanaannya akan diumumkan pada kuartal pertama 2025.
Selanjutnya: Apple Habiskan US$10 Miliar untuk Proyek yang Gagal Dirilis
Menarik Dibaca: Rekomendasi Tema Pernikahan Kekinian untuk Anda
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News