kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.347.000 0,15%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Prospek menjanjikan, Mahkota Group (MGRO) kejar produksi sekitar 110.000 ton RBDPO


Kamis, 10 September 2020 / 17:03 WIB
Prospek menjanjikan, Mahkota Group (MGRO) kejar produksi sekitar 110.000 ton RBDPO
ILUSTRASI. Pabrik kelapa sawit PT Mahkota Group Tbk


Reporter: Muhammad Julian | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Emiten sawit PT Mahkota Group Tbk ingin memacu bisnis produk turunan sawit. Buktinya, hingga akhir tahun nanti, emiten sawit berkode saham MGRO tersebut menargetkan bisa memproduksi sekitar 110.000 ton Refined, Bleached and Deodorized Palm Oil (RBDPO).

Bukan tanpa alasan perusahaan membidik target tersebut. Sekretaris Perusahaan MGRO Elvi menjelaskan, potensi pasar RBDPO sangat besar, sebab produk turunan sawit tersebut dibutuhkan sebagai bahan baku dasar dalam pembuatan produk-produk akhir seperti margarin, minyak goreng, serta kebutuhan-kebutuhan dasar lainnya.

“Akhir-akhir ini oleh anak bangsa Indonesia, RBDPO telah dapat diolah menjadi bahan baku bakar biodiesel B100,” tambah Elvi kepada Kontan.co.id, Kamis (10/9).

Proses produksi RBDPO dilakukan di pabrik refinery anyar perusahaan yang berlokasi di Bengkalis, Riau. Pabrik tersebut dibangun pada akhir tahun 2018 dan mulai beroperasi pada paruh pertama tahun ini.

Baca Juga: Analis prediksi kinerja emiten CPO di semester II masih positif, ini alasannya

Mulanya, pabrik tersebut digunakan untuk memproduksi sebanyak 3.000 ton. Jumlah tersebut lebih kecil dari kapasitas terpasang pabrik anyar yang mampu memproduksi 1.500 ton RBDPO dalam sehari. 

Sampai Juli 2020 lalu, total volume produksi RBDPO MGRO telah mencapai 6.143 ton. Di mana, dari total produksi tersebut 60% dijual untuk pasar ekspor dan 40% lokal. 

Pembeli lokal RBPDO MGRO terdiri atas perusahaan oleochemical yang menjadikan RBDPO sebagai bahan baku untuk diolah menjadi produk akhir seperti margarin, minyak goreng, dan lain-lain. Sementara itu, mayoritas pembeli RBDPO MGRO di pasar ekspor merupakan perusahaan perdagangan atau trader.

Elvi belum menyebut berapa proyeksi kontribusi lini penjualan RBDPO dalam total penjualan sampai akhir tahun nanti. Elvi hanya bilang, perusahaan belum berencana memproduksi produk turunan sawit lain selain RBDPO.

“Sampai akhir tahun 2020 ini perseroan masih fokus pada RBDPO, untuk turunan lainnya seperti minyak goreng masih dalam proses pengurusan legalisasi,” pungkas Elvi.

Selanjutnya: Harga CPO mulai pulih, ini prediksi analis soal prospek kinerja emiten CPO

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×