Sumber: Kompas.com | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
JAKARTA. Baru-baru ini perusahaan asal Indonesia milik AM Hendropriyono, PT Adiperkasa Citra Lestari (Adiperkasa) menandatangani kerjasama dengan prinsipal asal Malaysia, Proton Holdings Berhad.
Dukungan Presiden RI, Joko Widodo pun mengalir dengan menghadiri penandatanganan tersebut. Bahkan, disebut-sebut, kerjasama dengan Proton itu akan dijadikan sebagai mobil nasional.
Meski belakangan Menteri Perindustrian Saleh Husin telah mengklarifikasi informasi yang beredar, bahwa tidak benar pemerintah telah menetapkan pengembangan mobil nasional dengan Proton.
Saat dikonfirmasi, walaupun kerjasama hanya bersifat business to business (B2B), namun dengan dukungan positif dari pemerintah Proton bisa saja mendapat kemudahan-kemudahan.
Saleh mengatakan, pemerintah selalu meminta investor yang akan masuk ke Indonesia untuk bisa bersaing dengan negara-negara lain.
“Maka, kita memberikan berbagai rangsangan, baik insentif fiskal maupun insentif berbagai kemudahan, tapi tentu sesuai aturan-aturan yang ada,” kata Saleh kepada Kompas.com, Jakarta, Minggu (8/2).
Dihubungi terpisah, Direktur Eksekutif Institute for Development of Economics and Finance (INDEF) Enny Sri Hartati menilai ada baiknya kerjasama yang dilakukan tidak hanya berupa perakitan. Proton diharapkan bisa membangun industri hulu di Indonesia.
“Tidak masalah mau kerjasama, kalau Proton mau bangun industri hulu. Karena setahu saya, mereka sudah engineering. Dengan kerjasama ini dilakukan, kita tidak boleh kehilangan momentum untuk mendapat nilai tambah. Jadi, benar-benar industri yang dibangun. Bukan perakitan,” ucap Enny. (Estu Suryowati)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News