Reporter: Gentur Putro Jati | Editor: Test Test
JAKARTA. Departemen Perhubungan (Dephub) mengkhawatirkan mundurnya penyelesaian proyek bandar udara baru Medan, Kualanamu, Deli Serdang, Sumatra Utara. Penyebabnya, tahun depan pendanaan proyek terancam tak mencukupi.
Direktur Jenderal Perhubungan Udara Departemen Perhubungan Herry Bakti S. Gumay menjelaskan, total kebutuhan proyek Kualanamu yang akan menggantikan bandar udara Polonia tersebut sebesar Rp 6,9 triliun. Sebanyak Rp 1,6 triliun di antaranya disumbang dari kas PT Angkasa Pura II dan Rp 5,3 triliun dari APBN.
Sepanjang 2007-2008, proyek Kualanamu sudah menyerap dana APBN sebesar Rp 1,3 triliun, sehingga total kebutuhan masih Rp 4 triliun. Nah, kebutuhan tahun 2010 sekitar Rp 2 triliun, tapi yang sudah disetujui dalam pagu APBN 2010 baru Rp 600 miliar. "Kalau tidak dipenuhi semuanya, kemungkinan Kualanamu baru selesai Juli 2011," kata Herry, Selasa (1/12).
Herry menjelaskan, jika tahun ini pagu anggaran Kualanamu tidak disetujui seluruhnya oleh Departemen Keuangan dan Panitia Anggaran DPR, maka jadwal sejumlah tender untuk mengerjakan proyek akan tertunda. Ujungnya, penyelesaian Kualanamu bisa mundur dari target semula di akhir 2010.
"Saat ini baru pekerjaan pemadatan lahan saja yang sudah selesai. Terakhir ada empat tender yang tidak bisa diteruskan karena
anggarannya belum tersedia. Antara lain paket pekerjaan pembuatan landas pacu atau run way, pembuatan paralel taxi way, konstruksi terminal, dan gedung kargo," tambahnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News