Reporter: Ragil Nugroho | Editor: Sandy Baskoro
JAKARTA. Rencana PT Angkasa Pura I membangun bandar udara pengganti bandara Adisucipto Yogyakarta terus bergulir. Meski terkendala proses
pembebasan lahan, Angkasa Pura berharap proyek itu mulai berjalan di tahun ini.
"Kami sudah menyelesaikan masterplan dan diserahkan ke Kementerian Perhubungan (Kemhub) untuk disahkan lokasinya," ujar Farid Indra Nugraha, Sekretaris Perusahaan Angkasa Pura I, kepada KONTAN, Kamis (21/2).
Angkasa Pura I sudah mengajukan lokasi yang diklaim paling cocok dan strategis. "Lokasi yang kami ajukan tetap di Kulon Progo, namun nantinya
harus menunggu pengesahan dari Kementerian Perhubungan," kata Farid.
Farid juga membantah kabar yang menyebutkan GVK India, salah satu investor dalam proyek bandara, mundur. "Tidak benar GVK mundur, kami tetap sepakat menjalin kerjasama," ujar dia.
Mengenai kenaikan harga tanah di Kulon Progo, Angkasa Pura I mengharapkan proses pembebasan tanah bisa segera diselesaikan oleh Pemprov Yogyakarta.
Bandara Kulon Progo yang berada di atas lahan seluas 637 hektare itu menggunakan konsep international airport dengan dual linear terminals
(terminal ganda). Sedangkan panjang landasan mencapai 3.250 meter dengan lebar 45 meter. Bandara tersebut dapat menampung 28 pesawat dengan kapasitas penumpang 10 juta orang per tahun. Kapasitas penumpang dapat dikembangkan menjadi 20 juta per tahun.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News