kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45919,51   10,20   1.12%
  • EMAS1.350.000 0,52%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Proyek Grand Batang City ditargetkan rampung tahun ini


Jumat, 23 April 2021 / 09:06 WIB
Proyek Grand Batang City ditargetkan rampung tahun ini
ILUSTRASI. maket miniatur bangunan Kawasan Industri Terpadu Batang (KITB)


Reporter: Vina Elvira | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT PP (Persero) Tbk (PTPP), melalui entitas asosiasinya, yaitu PT Kawasan Industri Terpadu Batang tengah berupaya untuk  mengebut progres pembangunan Kawasan Industri Terpadu (KIT) Batang, Grand Batang City.

Sampai dengan pertengahan April, pembangunan pekerjaan lapangan (cut & fill) KIT Batang untuk  Klaster 1 Fase 1 seluas 450 hektare, telah mencapai progress sebesar 95,17%.

Presiden Joko Widodo melakukan kunjungan kerjanya ke Grand Batang City pada hari Rabu (21/04), bersama dengan Kepala Sekretariat Presiden Heru Budi Hartono. Dalam kunjungan kerja tersebut, Novel Arsyad, Direktur  Utama PTPP turut mendampingi Presiden RI bersama dengan Menteri PUPR, Kepala BKPM, Gubernur Jawa Tengah, Bupati Batang dan jajaran manajemen Grand Batang City.

Selaku kontraktor, selain melaksanakan pekerjaan pematangan lahan KIT Batang Kluster I Fase I, PTPP juga dipercaya untuk mengerjakan Paket I.1.B Pembangunan jalan KIT Batang dengan lingkup pekerjaan yaitu, pembangunan jalan baru sepanjang 3,639 kilometer dan 1 jembatan sepanjang 84 meter.

Baca Juga: BKPM telah membawa 4 investor masuk ke KIT Batang

Proyek yang didanai oleh APBN ini memiliki masa pelaksanaan selama 180 hari kalender dan masa pemeliharaan selama 365 (tiga ratus enam puluh lima) hari kalender.

Sampai dengan pertengahan April tahun ini, pelaksanaan Pembangunan Jalan KIT Batang telah mencapai progres sebesar 43,71%.

“Ini adalah kawasan industri di Batang yang nantinya akan dikerjakan seluas 4,300 hektar. Sekarang  telah disiapkan dan hampir selesai 450 hektare yang akan dipakai untuk investasi-investasi terutama yang berkaitan dengan teknologi. Oleh sebab itu, pada siang hari ini saya cek persiapan dari kawasan industri di Batang ini. Karena nanti di bulan Mei akan ada pelaksanaan Grounbreaking atau peletakan batu pertama untuk industri kaca. Dan mungkin akan menjadi industri kaca yang terbesar di kawasan Asia Tenggara,” ujar Presiden Joko Widodo dalam keterangan resminya.

Pada kesempatan yang sama, Direktur Utama PTPP, Novel Arsyad menambahkan, pembangunan tersebut ditargetkan dapat selesai pada tahun ini. Di mana, hingga pertengan April progres pembangunan pekerjaan untuk Zona 1, Zona 2, dan Zona 3 di klister tersebut telah mencapai 99,80%, 9971%, dan 99,12%.

"Dengan progress yang sudah berjalan tersebut, PTPP optimistis dapat menyelesaikan pekerjaan lapangan tersebut tepat waktu sesuai dengan yang ditargetkan,” sambungnya.

Dia berharap, dengan diselesaikannya pekerjaan pada klaster tersebut para investor dapat segera masuk untuk memulai pembangunan pabrik mereka.

"Pekerjaan yang tengah dilakukan oleh Perseroan, antara lain, melakukan pematangan lahan, pekerjaan cut & fill serta menyiapkan lahan siap bangun bagi para investor. Dengan segera dibukanya Grand Batang City ini, Perseroan berharap dapat menciptakan lapangan pekerjaan baru bagi masyarakat Indonesia khususnya masyarakat di daerah Batang dan Provinsi Jawa Tengah,” lanjut Novel.

Baca Juga: PTPP targetkan kontrak baru capai Rp 30 triliun di tahun 2021

Proyek pembangunan KIT Batang merupakan salah satu Proyek Strategis Nasional (PSN) yang digagas oleh pemerintah yang bertujuan mendorong penguatan sektor industri di Indonesia.

Novel berujar, PTPP akan selalu mendukung setiap program yang dicanangkan oleh pemerintah dalam rangka meningkatkan geliat perekonomian di Indonesia.

Sebagai informasi, KIT Batang terletak di Kabupaten Batang Provinsi Jawa Tengah yang memiliki total luas lahan untuk dikembangkan seluas 4.300 hektare.

Pembangunan KIT Batang dibagi menjadi 3 kluster, yaitu Kluster I seluas 3.100 hektare, Kluster II seluas 800 hektare, dan Kluster III seluas 400 hektare.

KIT Batang merupakan salah satu kawasan pilihan yang ditawarkan dapat menjadi sentra industri baru di mana dengan dibukanya kawasan tersebut diharapkan dapat  mendatangkan para investor asing untuk berinvestasi di Indonesia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×