kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,78   -24,72   -2.68%
  • EMAS1.319.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Proyek IDD berpotensi mengalami keterlambatan, ini sebabnya


Selasa, 25 Juni 2019 / 19:57 WIB
Proyek IDD berpotensi mengalami keterlambatan, ini sebabnya


Reporter: Filemon Agung | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Proyek Indonesian Deepwater Development berpotensi kembali mengalami keterlambatan kendati Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Ignasius Jonan telah melakukan kunjungan ke Kantor Pusat Chevron di Houston, Amerika Serikat pada akhir Mei lalu.

Kepala Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) Dwi Soetjipto beberapa waktu lalu mengungkapkan kondisi terkini proyek IDD yang merupakan salah satu Proyek Strategis Nasional (PSN).

"Yang IDD sepertinya agak telat, kami masih berkomunikasi dengan operator dan konsorsium," ujar Dwi. 

Sayangnya Dwi belum mau mengungkapkan alasan kenapa proyek IDD diperkirakan mundur.

Seperti diketahui, proyek IDD Chevron Tahap II Gendalo-Gehem juga terkendala soal investasi. Pemerintah keberatan dengan pengajuan investasi US$ 18 miliar yang disodorkan Chevron di proyek IDD tahap II.

Pemerintah ingin investasi di proyek tersebut hanya sebesar US$ 10 miliar. Atas keinginan itu, hingga saat ini Chevron belum memperbaiki proposalnya. 
Sejauh ini Chevron baru berhasil mengembangkan proyek IDD Tahap I, yaitu Lapangan Bangka yang telah memulai produksi pada tahun 2016 lalu.

Dalam proyek IDD, Chevron Indonesia Company bertindak sebagai operator sekaligus pemegang hak partisipasi sebesar 63%. Adapun sisa kepemilikan hak partisipasi dipegang oleh mitra joint venture Chevron di proyek IDD, yaitu Eni, Tip Top dan PHE.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×