kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.249.000 2,21%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Proyek infrastruktur bikin manajemen stok peritel lebih baik


Senin, 25 Maret 2019 / 16:34 WIB
Proyek infrastruktur bikin manajemen stok peritel lebih baik


Reporter: Andy Dwijayanto | Editor: Azis Husaini

KONTAN.CO.ID -JAKARTA. Beberapa proyek pembangunan infrastruktur baik darat, laut dan udara yang rampung pada tahun ini bakal membuat manajemen stok peritel lebih baik pada tahun ini. Selain mempercepat alur distribusi barang, proyek infrastruktur ini akan mempermudah peritel untuk menghitung manajemen stok.

Setijadi, Chairman Supply Chain Indonesia menjelaskan adanya Tol Trans Jawa dan Trans Sumatera akan mempermudah pelaku ritel untuk melakukan manajemen stok. Namun hal ini harus diukur karena menjelang lebaran biasanya ada aturan yang membatasi pergerakan truk pengangkut logistik di beberapa ruas jalan.

“Biasanya untuk perusahaan itu memang melakukan pengiriman produk-produk yang akan dijual melalui peritel sebelum puasa. Itu mereka sudah kirim-kirim barang, termasuk untuk menjangkau antar pulau,” ujarnya kepada KONTAN, Senin (25/3).

Hanya saja, dirinya mengatakan terkait strategi akan kembali lagi kepada masing-masing peritel untuk mengukur persediaan stok yang ada. Infrastruktur menurutnya hanya membantu percepat alur perpindahan barang ke gudang, namun setiap peritel memiliki hitungan sendiri mengenai stok tersebut.

Menurutnya, peritel harus mempertimbangkan dua hal menjelang lebaran, apakah infrastruktur baru ini akan terbuka untuk dilalui penumpang dan barang. Bila hanya dilalui penumpang saja, maka perlu ada hitung-hitungan stok agar tidak terjadi kekurangan stok menyambut ramadhan dan lebaran. Apalagi sering ada perbedaan kebijakan antara pusat dan daerah mengenai jalur untuk logistik barang.

“Peritel itu perlu pengiriman jauh-jauh hari karena perlu stok 3-6 bulan, tetapi infrastruktur ini hanya mempercepat bukan berarti manajemen stok bisa dilakukan dalam 1-2 bulan,” lanjutnya.

Himpunan Penyewa Pusat Belanja Indonesia (Hippindo) menambahkan bahwa biasanya peritel sudah menyiapkan momentum ramadhan dan lebaran sejak dari awal tahun. Hitung-hitungannya, 6 bulan dibutuhkan untuk peritel yang menjajakan stok produk impor, sedangkan 3 bulan dibutuhkan untuk stok produk dalam negeri.

“Pasti infrastruktur ini membantu, kalau tidak begitu macet itu tidak akan habis (spending) untuk beli bensin dan sebagainya. Jadi ini sangat membantu peritel,” ujar Budiardjo Iduansjah, Ketua Umum Hippindo.

Wiwiek Yusuf, Marketing Director PT Indomarco Prismatama pemilik gerai Indomaret menyampaikan pihaknya sudah mulai melakukan manajemen stok untuk lebih dari 15.000 gerai miliknya. Persiapan ini dilakukan secara bertahap sampai nanti menjelang ramadhan dan lebaran yang jatuh pada Mei dan Juni tahun ini.

“Secara bertahap sudah kami siapkan di gerai-gerai, kami persiapkan item sesuai dengan kebutuhan dan lebaran. Kalau infrastruktur tol tentu akan membantu waktu tempuh,” tutupnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Mastering Financial Analysis Training for First-Time Sales Supervisor/Manager 1-day Program

[X]
×