Reporter: Dede Suprayitno | Editor: Rizki Caturini
JAKARTA. PT Wijaya Karya Beton Tbk (Wika Beton) masih menaruh harapan pada proyek infrastruktur agar bisa menjaga pertumbuhan kinerja yang positif hingga akhir tahun ini. Emiten dengan kode WTON ini menargetkan bisa mencatatkan kinerja lebih baik di akhir tahun ini dibanding tahun lalu.
Menurut Entus Asnawi Mukhson, Direktur Wijaya Karya Beton, hingga semester I-2016 lalu, pihaknya sudah mendapat kontrak baru senilai Rp 1,93 triliun. Bila dihitung kuartal per kuartal, angka ini meningkat 93% dari hasil kontrak anyar kuartal I-2016 sebesar Rp 1 triliun.
Tambahan kontrak baru ini membuat pendapatan anak usaha Wijaya Karya ini juga naik. Namun, Entus belum bersedia memberikan data lantaran masih diaudit. "Angkanya kurang lebih dua kali lipat (ketimbang kuartal I-2016)," katanya, Selasa (2/8).
Bila pendapatan WTON di kuartal I-2016 sebesar Rp 733 miliar, berarti proyeksi pendapatan di kuartal II-2016 ini mencapai Rp 1,46 triliun. Begitu pula laba di periode serupa yang tercatat Rp 53 miliar langsung menjadi Rp 106 miliar di semester I-2016.
Hasil ini tidak terlepas dari keberadaan proyek yang tengah perusahan ini garap. Seperti proyek kereta api Medan-Kualanamu, proyek tiang listrik PLN, proyek Tangki Nilam di Jawa Timur, proyek beton pracetak di jalur tol Medan-Binjai serta Medan-Tebing Tinggi. Ada lagi proyek PLTU di Sumatera Utara. Sedangkan di Sulawesi, perusahan ini juga tengah mengerjakan proyek jalur kereta api di Sulawesi dan jalur lintas di pulau Sulawesi.
Sebagai perusahaan beton pra cetak, WTON sangat bertumpu pada pabrik beton pra cetak. Untuk memudahkan ekspansi bisnis, perusahaan ini berencana menambah pabrik beton pra cetak. "Kami juga sedang mengembangkan pabrik baru, untuk mendukung proyek itu," ujarnya.
Saat ini, Wika Beton sudah memiliki 12 pabrik beton pra cetak yang tersebar di Pulau Jawa, Sumatera dan Sulawesi serta satu fasilitas produksi beton pra cetak yang bisa berpindah (mobile plant).
Menurut Sekretaris Perusahaan Wijaya Kaya Beton Puji Haryadi, saat ini, pihaknya tengah membidik lokasi di Lampung Selatan, Pasuruan, Kalimantan dan Cilegon untuk bisa membangun pabrik beton pracetak yang baru. "Kami sudah berpikir membeli tanah baru untuk mendukung kegiatan," terang Puji.
Adapun yang hampir pasti adalah lahan di Subang Jawa Barat. Perusahaan in tengah mengincar lahan 30 ha di sana. Nanti, lahan tersebut bakal WTON bangun pabrik untuk menunjang proyek yang ada di sekitar Jabodetabek. "Kami investasikan Rp. 250 miliar, itu termasuk tanah dan bangunan fisiknya," ujarnya.
Untuk membiayai ekspansi ini, WTON sudah anggarkan belanja modal Rp 450 miliar tahun ini. Sejauh ini dana yang sudah terpakai Rp 200 miliar. Nah, sisa dari belanja modal ini bakal Wika Beton pakai untuk ekspansi pabrik.
Meski gencar ekspansi bisnis, manajemen Wika Beton rupanya masih belum merevisi target bisnis di akhir tahun ini. Seperti target kontrak baru masih sekitar Rp 4,4 triliun. Adapun target kinerja adalah tetap positif.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News