kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.347.000 0,15%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Proyek listrik topang kinerja Toba Bara Sejahtera (TOBA) di tahun 2019


Jumat, 03 April 2020 / 15:03 WIB
Proyek listrik topang kinerja Toba Bara Sejahtera (TOBA) di tahun 2019
ILUSTRASI. Tambang Batubara PT. Toba Bara Sejahtera Tbk di Kec. Sanga sanga,Kabupaten Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur . Proyek listrik topang kinerja Toba Bara Sejahtera (TOBA) di tahun 2019. Kontan/ Febrina Ratna Iskana / 18/11/2014


Reporter: Filemon Agung | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Toba Bara Sejahtera Tbk (TOBA) berhasil membukukan pendapatan US$ 525,52 juta pada tahun lalu dimana realisasi ini naik 19,8% year on year (yoy) dari pendapatan tahun 2018 yang sebesar US$ 438,44 juta.

Corporate Secretary TOBA Pingkan Ratna Melati menjelaskan, kenaikan pendapatan bersumber dari konstruksi dua proyek listrik miliknya.

Baca Juga: Kuota ekspor naik, penjualan konsentrat tembaga Amman Mineral belum terkendala corona

"Pendapatan ini berasal dari pengakuan pendapatan dari konstruksi proyek pembangkit tenaga listrik Sulbagut-1 dan Sulut-3 (berdasarkan perlakuan akuntansi PSAK 34 dan ISAK 16)," ujar Pingkan kepada Kontan.co.id, Jumat (3/4).

Pingkan melanjutkan, pengakuan pendapatan dari kedua proyek tersebut sepanjang tahun lalu mencapai US$ 210,4 juta.  Jumlah ini melesat 432,2% dari pendapatan konstruksi tahun 2018 yang hanya senilai US$ 39,53 juta.

Di sisi lain, TOBA mengantongi Laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada entitas induk senilai US$ 26,54 juta. Realisasi ini turun 32,3% dari laba bersih tahun 2018 yang mencapai US$ 37,78 juta.

Selain itu, laba bruto tercatat sebesar US$ 91,69 juta atau turun sekitar 26,1% yoy dari realisasi tahun sebelumnya sebesar US$ 124,09 juta.

Baca Juga: Kantongi rekomendasi, kuota ekspor konsentrat Freeport dan Amman meningkat

Pingkan menjelaskan, penurunan laba dikarenakan kenaikan beban pokok pendapatan sebesar 38% menjadi US$ 433,8 juta di tahun 2019. "Ini disebabkan oleh kenaikan pembelian batubara untuk segmen perdagangan batubara dan biaya konstruksi proyek pembangkit listrik Sulbagut-1 dan Sulut-3 di tahun 2019," terang Pingkan.

Pingkan menambahkan, sepanjang 2019 lalu TOBA mengalokasikan biaya konstruksi sebesar US$ 171,3 juta.

Di sisi lain, penurunan volume batubara sebesar 14,3% menjadi 4,2 juta ton serta penurunan harga jual rata-rata alias Average Selling Price (ASP) sebesar 18,2% menjadi US$ 61,7 per ton turut menjadi penyebab penurunan raihan laba perusahaan.

Baca Juga: Produksi nikel tahun ini terancam tergerus akibat wabah virus corona

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×