kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45919,51   10,20   1.12%
  • EMAS1.350.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Proyek macet, produksi kabel sulit molor


Selasa, 13 Mei 2014 / 06:51 WIB
Proyek macet, produksi kabel sulit molor
Buruh angkut memindahkan produk Semen?Gresik di sebuah distributor semen di Jakarta, Selasa (27/02). Pemerintah Resmi Inbreng Saham SMBR ke SMGR Senilai Rp 2,84 triliun.


Reporter: Benediktus Krisna Yogatama | Editor: Fitri Arifenie

JAKARTA. Perhelatan pesta demokrasi menghambat industri kabel. Di kuartal pertama tahun ini, produksi kabel nasional susut 50% dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Pasalnya, banyak proyek-proyek pemerintah yang ditunda karena pemilu.

Noval Jamalullail, Ketua Umum Asosiasi Pabrik Kabel Listrik Indonesia (Apkabel) mengatakan, dalam tiga bulan pertama tahun ini, permintaan kabel masih sedikit. Pasar kabel lokal mengandalkan proyek-proyek dari pemerintah. "Karena ada event pemilu tahun ini sehingga banyak proyek terhambat perkembangannya akhirnya industri kabel juga melambat," kata Noval kepada KONTAN, Jumat (9/5).

Sampai Maret 2014, produksi kabel tembaga hanya 50.000 ton. Padahal kuartal pertama tahun lalu, produksi kabel tembaga bisa mencapai 100.000 ton. Dalam setahun, produksi kabel tembaga mencapai 380.000 ton. Artinya di kuartal pertama tahun ini, produksi kabel baru 13,16%.

Hal serupa juga terjadi di produksi kabel alumunium. Di kuartal pertama tahun ini, produksi kabel alumunium turun separuh menjadi 20.000 ton dari periode yang sama tahun lalu. Adapun kapasitas produksi kabel alumunium sebesar 170.000 ton per tahun.

Sementara itu, nilai penjualan kabel nasional di kuartal pertama tahun ini sebesar US$ 756 juta. Rinciannya, sebanyak US$ 660 juta atau Rp 7,59 triliun adalah kabel tembaga. Sisanya sebesar US$ 96 juta yang setara dengan Rp 1,1 triliun adalah penjualan kabel aluminium.

Dari nilai penjualan tersebut, 90% masih dipasarkan di dalam negeri. Hanya 10% dari total penjualan kabel yang dikirim ke luar negeri. Ekspor kabel ditujukan ke beberapa negara, seperti Vietnam, Kamboja, Myanmar, Dubai, dan Chili.

Menurut Noval, dalam tiga tahun terakhir, ekspor kabel terus turun. Sebelumnya, penjualan ekspor dan dalam negeri masih sama-sama berkontribusi 50%. "Permintaan luar negeri juga menyusut karena ekonomi mereka juga sedang melambat," kata Noval.

Noval mengharapkan di kuartal kedua, industri kabel membaik bersamaan dengan sejumlah proyek infrastruktur yang mulai terealisasi pada Mei dan Juni.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Success in B2B Selling Omzet Meningkat dengan Digital Marketing #BisnisJangkaPanjang, #TanpaCoding, #PraktekLangsung

[X]
×