kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45935,34   -28,38   -2.95%
  • EMAS1.321.000 0,46%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Proyek MRT fase 2 jauh lebih berat, ini faktor penyebabnya


Kamis, 10 Juni 2021 / 07:00 WIB
Proyek MRT fase 2 jauh lebih berat, ini faktor penyebabnya


Reporter: Ratih Waseso | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pengerjaan kontruksi MRT Fase 2A Paket Kontrak 201 (CP201) per Mei 2021 telah mencapai 16,5%. Direktur Utama PT MRT Jakarta William Sabandar mengatakan, hingga akhir tahun nanti ditargetkan pembangunan akan mencapai 23%.

Adapun untuk proses pelelangan pengadaan Fase 2 Paket Kontrak 202 (CP202) saat ini sedang berjalan. Kemudian Fase 2 Paket Kontrak 203 (CP203) sudah dilakukan teken kontrak pada April lalu.

"Diharapkan tahun ini semua kontraknya sudah bisa berjalan sampai ke Kota Tua," kata William saat dihubungi Kontan.co.id pada Rabu (9/6).

Baca Juga: Ini pengalihan lalu lintas jelang pembangunan stasiun MRT Monas dan Thamrin

William melanjutkan, untuk Fase 2 CP201 nilai kontraknya sebesar Rp 4,5 triliun. Sedangkan untuk Fase 2 CP203 nilai kontraknya sekitar Rp 4,6 triliun.

"Kalau yang CP202 belum tahu [nilai kontraknya] karena kan sedang pengadaan sekarang. Targetnya yang CP202 ini sekitar direncanakan bulan Agustus ini tanda tangan kontrak. Kalau yang CP 203 itu nilainya sekitar Rp 4,6 triliun dan sudah tanda tangan kontrak di bulan April kemarin," imbuhnya.

Terkait tantangan dalam pembangunan MRT Fase 2 ini dibandingkan Fase 1, William mengungkapkan jauh lebih menantang. Hal tersebut lantaran semua proyek pembangunan jalur MRT Fase 2 dikerjakan di bawah tanah atau underground.

"Jauh lebih berat membangun fase 2 ini karena kita pertama harus bangun semuanya di bawah tanah atau underground lalu membangun bangunan underground itu ke arah utara masalah lahan-lahannya yang lunak dan terjadi penurunan muka tanah yang harus kita antisipasi," jelas William.




TERBARU

[X]
×