kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.347.000 0,15%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Proyek offshore Ciputra ditargetkan tumbuh 30%


Rabu, 29 November 2017 / 21:16 WIB
Proyek offshore Ciputra ditargetkan tumbuh 30%


Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Sanny Cicilia

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Ciputra Group melalui bendera International City Development Pte Ltd (ICD) masih terus melanjutkan pengembangan proyek propertinya di luar negeri. Saat ini, perusahaan sedang menggarap tiga proyek yang terletak di tiga negara.

Pertama, ICD sedang mengembangkan proyek kota mandiri Hanoi, Vietnam seluas 300 hektare (ha). Lalu mengembangkan 260 ha di Phnom Penh Kamboja dan 300 ha Shenyang (China).

Budiarsa Sastrawinata, Direktur Ciputra Group mengatakan, pertumbuhan bisnis ICD di luar negeri juga bagus. Penjualannya tahun 2017 ini diperkirakan masih akan tumbuh 20%-30%. " Pertumbuhan penjualan cukup baik dan yang paling bagus adalah proyek Hanoi karena itu yang paling mature," kata Budiarsa di Jakarta, Rabu (29/11).

Hanya saja, Budiarsa tidak menyebutkan total pendapatan yang ditargetkan Group Ciputra dari luar negeri tahun ini. Namun yang jelas, kontribusi dari proyek luar baru menyumbang porsi sekitar 25% terhadap group.

Meskipun pertumbuhan penjualan di tiga proyek luar negeri tersebut cukup bagus, Ciputra belum memiliki rencana untuk ekspansi ke wilayah baru. Selain karena ketiga proyek yang sedang digarap ICD saat ini masih membutuhkan waktu yang cukup lama, perusahaan juga belum menemukan kesempatan baru di tiga negara tersebut.

Namun, Budiarsa bilang, jika pihaknya mendapatkan kesempatan dan peluang yang menarik, ICD masih membuka diri untuk melakukan ekspansi baru.

"Kita lihat saat ini di tiga kota di tiga negara itu suplainya cukup banyak dan kita melihat tidak ada kesempatan untuk ekspansi. Kalau ada kesempatan kita ekspansi saja." Kata Budiarsa.

Saat ini ICD sudah membangun 15 tower apartemen di Hanoi dan 1.000 unit rumah tapak.

Agussurja Widjaja, Direktur Ciputra Group mengatakan, pihaknya berencana membangun 50 tower apartemen di sana dan 2.000 unit rumah tapak di proyek yang kota mandiri yang sudah dikembangkan sejak 2003 tersebut.

"Saat ini kami hampir menyelesaikan pembangunan dua tower apartemen dan tahun depan akan kita bangun tiga tower lagi. Sedangkan di landed, kita sedang bangun 150 unit lagi," kata Agussurja.

Nantinya, proyek di Hanoi dari 300 ha tersebut akan dikembangkan juga proyek komersial. Hanya saja, Budiarsa melihat saat ini belum waktu yang tepat.

Untuk proyek komersial yaitu pusat perbelanjaan yang akan mendukung kawasan kota Mandiri di Hanoi tersebut, Ciputra Group juga menjual lahan kavling kepada investor untuk dikembangkan menjadi proyek komersial.

ICD telah menjual lahan 4 ha kepada Lotte Shopping Mall. Saat ini pembangunan mall tersebut sedang dalam proses. "Kita jual lahan dari setahunan yang lalu dan sekarang mereka lagi melakukan pembangunan," kata Budiarsa.

Sementara di Kamboja, ICD sudah membangun lapangan golf yang sudah beroperasi sejak tiga tahun yang lalu dan telah membangun rumah tapak sebanyak 1.000 unit dari rencana pengembangan 4.000 unit.

Nantinya, proyek 260 ha tersebut juga akan dilengkapi dengan kawasan komersial. Pengembangan proyek komersial ditargetkan baru akan dilakukan dalam lima tahun lagi.

Sementara pengembangan proyek Shenyang China baru dimulai sejak 2013. ICD baru membangun 200 unit rumah tapak di sana.

Melantai di bursa

Sejak tahun 2014, Ciputra Group berencana untuk melepas ICD melantai di Bursa Singapura. Namun, rencana tersebut belum bisa direalisasikan lantaran waktunya belum tepat. Pada saat persiapan telah selesai dilakukan, kondisi pasar justru sedang lesu. "Ini karena timing-nya tidak tepat saja," kata Budiarsa.

Ciputra Group masih tetap akan melanjutkan rencana untuk melepas ICD melantai di pasar saham. Hanya saja, itu baru akan direalisasikan jika kondisi pasar properti dan kondisi ekonomi sudah membaik.

"Kita belum tahun kapan dan belum akan tahun depan. Kami masih nunggu timing yang tepat," kata Budiarsa.

Sementara di dalam negeri melalui PT Ciputra Development Tbk (CTRA), perusahaan konglomerasi ini juga tetap melakukan ekspansi. Tulus Santoso, Direktur Ciputra Group mengatakan, pihaknya masih akan merilis dua proyek baru lagi hingga akhir tahun ini yaitu di Batam dan apartemen Ciputra World II.

Dari proyek dua proyek baru itu, CTRA mengincar marketing sales sekitar Rp 700 miliar. Sementara hingga Oktober, perusahaan sudah mengantongi marketing sales Rp 6,3 triliun.

Oleh karena itu, Tulus optimistis target yang dipatok perusahaan tahun ini sebesar Rp 8 triliun masih akan tercapai. " Di luar dari itu, kami masih bisa dapatkan Rp 500 miliar setiap bulan dari proyek eksisting. Jadi target Rp 8 triliun masih bisa tercapai," kata Tulus.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×