Reporter: Dimas Andi | Editor: Khomarul Hidayat
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Perusahaan yang bergerak di bidang energi baru terbarukan (EBT), PT Sky Energy Indonesia Tbk (JSKY) menyebut pandemi virus corona mulai mempengaruhi kelangsungan ekspansi bisnisnya di tahun ini.
Perusahaan ini sebenarnya sedang menggarap proyek pembangunan pabrik panel surya atau solar panel yang berlokasi di Cisalak, Jawa Barat. Manajemen JSKY sempat menargetkan pabrik yang bisa memproduksi sekitar 100 megawatt (MW) cell akan beroperasi tahap awal di bulan Maret.
Baca Juga: JSKY menyebut PLTS Karampuang di Sulbar bisa jadi contoh pengelolaan EBT di desa
Akan tetapi, Chief Commercial Officer JSKY Kurniadi Widyanta mengaku, penyebaran virus corona membuat proyek pabrik panel surya JSKY secara teknis agak terhambat penyelesaiannya.
Pasalnya, JSKY mengandalkan tim tenaga ahli dari Jepang untuk keperluan pengerjaan mesin di pabrik tersebut. Sampai saat ini, tenaga ahli tersebut belum bisa kembali ke Indonesia. “Mereka masih menunggu izin dari perusahaan di Jepang,” kata dia, Kamis (26/3) lalu.
Kendati demikian, Kurniadi tetap optimistis penundaan proyek pabrik panel surya hanya berlangsung sementara. Pihak JSKY tetap menargetkan pabrik ini dapat beroperasi secara komersial di tahun 2020.
Sekadar catatan, untuk menuntaskan proyek pabrik panel surya, JSKY menyiapkan dana belanja modal atau capital expenditure (capex) sebesar Rp 30 miliar di tahun ini.
Dalam berita sebelumnya, JSKY juga memiliki rencana jangka panjang dengan membangun pabrik yang dapat mengintegrasikan bisnis perusahaan ini di Sentul, Jawa Baret. Pabrik tersebut dibangun di atas lahan seluas 5 hektar.
Pabrik ini nantinya akan menghasilkan produk panel surya, baterai, solar system, inverter, LED, dan beberapa komponen pendukung lainnya.
Baca Juga: JSKY dan Universitas Indonesia bangun PLTS Terapung Bifacial, begini penampakannya...
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News