kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45921,71   -13,81   -1.48%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Proyek pembangunan Bandara Kediri milik Gudang Garam dimulai hari ini


Rabu, 15 April 2020 / 18:38 WIB
Proyek pembangunan Bandara Kediri milik Gudang Garam dimulai hari ini
ILUSTRASI. Pekerja beraktivitas di proyek pembangunan jalan sebagai jalur utama menuju lokasi pembangunan bandara di Desa Bulusari, Kediri, Jawa Timur, Kamis (5/3/2020). Pembangunan jalan tersebut untuk mengejar target groundbreaking pembangunan bandara pada April 2


Reporter: Barly Haliem | Editor: Sandy Baskoro

KONTAN.CO.ID - JAKARTA.  Pembangunan bandar udara (bandara) baru  di Kediri, Jawa Timur resmi dimulai hari ini, Rabu (15/4). Pembangunan bandara diperkirakan memakan waktu 2 tahun.

Adapun nilai investasi yang digelontorkan tahap pertama pembangunan mencapai Rp 9 triliun. Bandara ini merupakan proyek swasta. Grup usaha konglomerat rokok asal Kediri, PT Gudang Garam Tbk, tercatat sebagai pemilik proyek Bandara Dhoho, Kediri itu.

Melalui sambungan video conference, Menko Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan serta Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa melakukan pencanangan pembangunan Bandara Kediri, Rabu (15/4).

"Meskipun tengah darurat Covid-19, pembangunan bandara ini tetap dimulai sesuai jadwal," ungkap Khofifah, dalam pernyataan tertulis yang diterima Kontan.co.id, Rabu (15/4).

Khofifah menerangkan, Bandara Kediri merupakan salah satu Proyek Strategis Nasional (PSN) dan nantinya menjadi pintu gerbang alternatif menuju Jawa Timur selain melalui Bandara Juanda, Surabaya. Kehadiran bandara ini akan turut membuka akses ke wilayah selatan Jawa Timur seperti wilayah Tulung Agung, Magetan, Ponorogo, Trenggalek, Blitar, Madiun, dan lain lain.

Alhasil, kata mantan Menteri Sosial itu, konektivitas udara di wilayah Jawa Timur utara dan selatan menjadi lebih seimbang. Selama ini, muncul kesan bahwa hanya wilayah utara Jawa Timur yang maju dari sisi konektivitas dan akses. “Nah, dengan hadirnya bandara ini maka tidak ada lagi dikotomi utara dan selatan. Semua sudah terbuka," tuturnya.

Dia berharap, semua sektor mulai dari pariwisata, pertanian, perkebunan, maritim dan lainnya dapat semakin berkembang usai bandara ini jadi. Dengan demikian, ekonomi kawasan selatan Jawa Timur lebih berkembang dan merata.

Khofifah menerangkan, Bandara Dhoho dirancang sangat modern dan mampu didarati oleh pesawat berbadan besar. Sebab, calon bandara ini memiliki landasan pacu sepanjang 3.300 meter x 45 meter. Calon bandara ini menempati lahan seluas sekitar 450 hektare (ha). "Untuk tahap pertama, Insya Allah bandara ini mampu menampung 1,5 juta penumpang," tutur dia.

Sebagai catatan, proyek pembangunan  Bandara Kediri menggunakan skema Kerjasama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU). Seluruh kebutuhan pembiayaannya, mulai dari biaya pembebasan lahan sampai ke biaya konstruksi pembangunan bandara, berasal dari Gudang Garam Tbk. Bandara Kediri akan berfungsi sebagai bandara domestik. Meski begitu, tak menutup kemungkinan bandara ini dikembangkan menjadi bandara internasional.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×