Reporter: Yohan Rubiyantoro | Editor: Test Test
UJUNG PANDANG. Penemuan tambang emas di Sungai Tahi Ite, Kecamatan Rarowatu, Kabupaten Bombana terus menarik minat masyarakat. Hingga Selasa (23/9) puluhan ribu orang terus mendatangi lokasi penemuan ini untuk ikut menambang.
Di hubungi Kontan, Bupati Bombana Atikkurahman menjelaskan, saat ini jumlah penambang terus bertambah. Mereka sebagian besar berasal dari kabupaten lain di Sulawesi Tenggara dan Sulawesi Selatan. Ia memperkirakan komposisi penambang luar dengan penambang masyarakat lokal sudah mencapai 70:30 persen. "Penambang dari luar Bombana masih terus berdatangan," katanya.
Namun, Lanjut Attikurahman, daya tarik tambang emas di Sungai Tahi Ite mulai berdampak negatif pada pembangunan kabupaten Bombana. Pembangunan gedung dan jalan-jalan di kabupaten paling tertinggal di Sulawesi Tenggara itu menjadi tersendat. Pasalnya, banyak tenaga kerja yang lebih memilih untuk mencari emas di sungai ketimbang bekerja seperti biasa. "Banyak tukang batu yang hanya bekerja setengah hari, lalu ikut menambang emas," ujarnya
Pemerintah Kabupaten Bombana mengaku tak kuasa untuk mengekang mereka. Bukan apa-apa, seluruh masyarakat sedang mengalami semacam euforia akibat penemuan tambang emas tersebut